MUI Minta Acara Keagamaan yang Libatkan Banyak Massa Dibatalkan

19 Maret 2020 9:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen MUI Anwar Abbas.  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen MUI Anwar Abbas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Virus corona (COVID-19) yang semakin mewabah membuat pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak sosial atau social distancing demi mencegah penularan yang semakin masif. Salah satu yang diminta pemerintah adalah meniadakan kegiatan yang melibatkan banyak massa.
ADVERTISEMENT
Sekjen MUI Anwar Abbas juga mengimbau umat Islam untuk membatalkan kegiatan yang melibatkan banyak orang ini. Hal ini, kata dia, untuk memutus rantai penularan virus corona agar tidak semakin banyak warga yang tertular.
"Bagi terhindarnya kita dan bangsa ini dari wabah corona tersebut, serta untuk terciptanya kemaslahatan umum maka, MUI mengimbau kepada pihak yang bersangkutan untuk membatalkan dan atau menundanya sampai situasi benar-benar kondusif. Karena kalau tidak, maka kontak jarak dekat di antara para peserta berupa jabat tangan atau cium pipi, berpelukan atau aktivitas lain yang melibatkan sentuhan langsung tentu akan terjadi," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/3).
"Dan atau mereka di tempat acara itu menyentuh permukaan benda yang telah terpapar oleh virus tersebut lalu tangan mereka mengusap mata, hidung dan mulut atau membran mucus lainnya, maka hal-hal yang seperti itu tentu jelas akan bisa menyebabkan mereka menjadi tertular," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Anwar meminta umat untuk benar-benar memperhatikan hal ini demi keselamatan bersama, khususnya keselamatan warga negara.
Oleh karena itu kaidah dar'ul mafasid muqoddam 'ala jalbil mashalih atau menghindari dan menjauhi kemafsadatan harus kita dahulukan dari menarik kemashlahatan.
"Tentu dalam hal ini harus benar-benar kita kedepankan agar bencana dan malapetaka tidak mengenai diri dan bangsa ini," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, acara selanjutnya kegiatan Itjima Ulama Asia di Gowa, Sulawesi Selatan akhirnya dibatalkan. Polda Sulsel dan Gugus Tugas COVID-19 sudah berkoordinasi terkait pembatalan ini. .