MUI Minta Umat Islam Tak Berprasangka Buruk Soal Serangga di Makkah

12 Januari 2019 13:35 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jutaan jangkrik keluar dari lubang bawah tanah di sekitar Masjidil haram. (Foto: Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Jutaan jangkrik keluar dari lubang bawah tanah di sekitar Masjidil haram. (Foto: Twitter)
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis menilai datangnya jutaan jangkrik dan belalang yang menginvasi Masjidil Haram dan rumah-rumah warga di Makkah, Arab Saudi, merupakan fenomena alam biasa. Menurut dia, hal tersebut menjadi salah satu pertanda musim dingin segera tiba.
ADVERTISEMENT
"Itu kan fenomena biasa saja, menjelang musim dingin, 3-4 minggu, itu memang banyak jangkrik kadang-kadang serangga keluar dari selokan-selokan. Nanti juga hilang sendiri. Jadi fenomena alam saja biasa di Makkah," kata Cholil Nafis saat dihubungi, Sabtu (12/1).
Cholil Nafis (Foto: Instagram @cholilnafis)
zoom-in-whitePerbesar
Cholil Nafis (Foto: Instagram @cholilnafis)
Berbagai spekulasi bermunculan soal invasi jutaan jangkrik dan belalang di Masjidil Haram tersebut. Termasuk mengkaitkannya dengan ramalan hari akhir, pertanda kiamat. Namun hal tersebut ditampik Cholil Nafis.
"Kalau soal dekat hari kiamat, itu enggak usah nunggu serangga. Sekarang tanda-tandanya sudah keluar semua," kata dia.
Ia menyebut bahwa tanda-tanda kiamat sudah dekat memang sudah banyak bermunculan. Mulai dari orang yang tak lagi malu melakukan maksiat hingga LGBT.
"Orang, umpamanya, sudah enggak lagi malu dengan maksiat. Lalu sekarang ini banyak yang jadi pimpinan orang yang enggak mengerti, orang yang pinter hanya jadi stafnya, itu sudah bagian dari tanda-tanda kiamat. Termasuk orang bangga-banggaan dengan desain masjid, tapi tidak rajin ke masjid. Lelaki menyerupai perempuan, perempuan menyerupai lelaki, LGBT. Tanda-tanda kiamat," papar Cholil Nafis.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk kasus di Makkah itu fenomena biasa. Pas musim dingin di Makkah seperti itu," imbuh dia.