MUI-Organisasi Lintas Agama Minta Wacana Evakuasi Warga Gaza Dikaji Mendalam

14 April 2025 14:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana acara Silaturahim Idul Fitri dan Merespons Perkembangan Terakhir Gaza dan Palestina oleh Majelis Ulama Indoneeia (MUI) di kantor pusat MUI, Jakarta pada Senin (14/4/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana acara Silaturahim Idul Fitri dan Merespons Perkembangan Terakhir Gaza dan Palestina oleh Majelis Ulama Indoneeia (MUI) di kantor pusat MUI, Jakarta pada Senin (14/4/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengundang organisasi masyarakat lintas agama dan organisasi kemanusiaan untuk berdiskusi langkah untuk menghentikan tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza, Palestina. Agenda itu dibalut dengan acara silaturahmi Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
“Salah satu catatan yang sangat penting itu adalah pertama memang ini problem kemanusiaan ya, memang problem kemanusiaan. Tetapi penyelesaiannya bukan hanya sekadar penyelesaian darurat kemanusiaan, tapi harus ada langkah-langkah konkret, diplomasi politik, bahkan juga sempat disebut pendekatan-pendekatan militer,” kata Ketua MUI Bidang Hubungan Internasional dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul, Hakim kepada wartawan di Kantor MUI, Jakarta, Senin (14/4).
MUI mendukung fatwa yang dikeluarkan oleh International Union of Muslim Scholars yang menyerukan jihad melawan Israel. Menurut Sudarnoto, fatwa itu juga sesuai dengan hasil Ijtima Ulama MUI pada 2024 lalu. Ia menekankan, fatwa itu bukan hanya pengingat kepada umat Muslim, tapi juga alarm untuk kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel.
Jihad melawan Israel itu bukan dalam arti jihad berperang. Tapi, meningkatkan kesolidan dalam rangka mendukung kedaulatan Palestina.
ADVERTISEMENT
“Mendukung Fatwa Jihad Uni Ulama Internasional untuk jihad melawan Israel. Jihad yang dimaksud di sini adalah jihad dalam pengertian yang luas antara lain meliputi jihad diplomasi, politik, ekonomi, dan kemanusiaan,” ucap Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan.
Kondisi kerusakan setelah dua rudal Israel menghantam sebuah gedung di dalam Rumah Sakit Baptis Arab Al-Ahli di Kota Gaza, Minggu (13/4/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
MUI juga menyerukan penolakan usulan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza keluar dari wilayahnya. Meski begitu, MUI juga memahami usulan Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan evakuasi warga Gaza, tapi MUI meminta agar hal itu dikaji secara menyeluruh.
“Memahami usulan Presiden RI Prabowo Subianto untuk melakukan evakuasi kemanusiaan warga Gaza yang luka dan trauma parah serta membutuhkan penanganan kesehatan khusus untuk menjalani penyembuhan di Indonesia, dan evakuasi kemanusiaan tersebut sifatnya terbatas dan sementara, akan tetapi perlu kajian yang mendalam dan komprehensif sehingga Indonesia benar-benar siap,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Diketahui, Prabowo sempat menuturkan wacana untuk mengevakuasi warga Gaza yang terdampak perang ke Indonesia. Ia menegaskan, wacana tersebut bukan untuk melakukan relokasi warga Gaza.
"Iya itu kan tawaran kita untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan. Penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat. Kita ingin berbuat sesuatu," kata Prabowo di Turki, Jumat (11/4) malam.
Prabowo menyebut soal detail rencana akan dibahas. Ia bakal bertemu pimpinan Palestina.
"Iya ini saya sedang konsultasi. nanti saya akan ketemu dengan pimpinan-pimpinan dari Palestina juga (untuk) gimana cara nanti pelaksanaannya," tutur dia.