MUI Serahkan Hasil Ijtima Ulama soal Salam Lintas Agama ke Panglima TNI

14 Juni 2024 21:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh (tiga kanan) menyerahkan hasil ijtima ulama kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (tiga kiri), Jumat (14/6/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh (tiga kanan) menyerahkan hasil ijtima ulama kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (tiga kiri), Jumat (14/6/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh menyerahkan hasil ijtima ulama kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Penyerahan ini dilakukan saat Agus berkunjung ke kantor MUI, Menteng, Jakarta, Jumat (14/6).
ADVERTISEMENT
Niam menyampaikan sejumlah masalah yang dibahas dalam ijtima ulama. Salah satunya soal salam lintas agama.
“Ada 16 masalah keagamaan yang dihasilkan, masalah ibadah, muamalah, serta masalah muamalah yang terkait dengan ibadah. Lingkup masalahnya ada yang berskala nasional, regional, hingga global. Salah hasilnya adalah soal dukungan terhadap Palestina dan yang viral di publik, soal salam lintas agama,” ujar Niam dalam keterangannya, Jumat (14/6).
Niam menegaskan MUI menjadi pelopor perdamaian dan kemerdekaan setiap bangsa yang masih dijajah, terutama Palestina. Maka itu salah satu rekomendasi ijtima ulama Komisi Fatwa adalah menghentikan genosida di Gaza, Palestina.
"Pemerintah Indonesia bisa memprakarsai bantuan militer bersama negara-negara lain, terutama negara-negara OKI untuk menghentikan kekejaman dan kebiadaban Zionis Israel," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara yang terkait dengan salam lintas agama, Niam menegaskan itu merupakan sub bahasan dari Keputusan Ijtima tentang Panduan Hubungan Antarumat Beragama.
Untuk menjamin toleransi yang hakiki, lanjut Niam, kita harus mengenali karakteristik ajaran agama, mana yang domain ibadah, mana yang muamalah, dan mana muamalah yang ada dimensi ibadahnya.
"Dari identifikasi tersebut, perlu ada panduan bagaimana membangun hubungan antarumat beragamanya. Terhadap domain ibadah, yang dikedepankan adalah menghormati dan menjamin kebebasan umat beragama menjalankan ajaran agama tanpa harus mencampuradukkan," ujar Niam.
Lanjut Niam, dalam hal muamalah dan hubungan sosial, yang dikedepankan adalah kerja sama, saling mendukung untuk mewujudkan kebersamaan dan harmoni.
"Nah, salam dalam konteks Islam adalah relasi sosial, ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus, yang memiliki dimensi ibadah karena di dalamnya ada doa khusus. Sementara doa dalam Islam itu jenis ibadah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Redaksinya sudah tertentu, mengucapkannya sunnah, menjawabnya wajib. Sementara kalau salam umum yang tidak terkait dengan ajaran khusus, ya itu sebagai sarana membangun harmoni, dan dianjurkan," tambahnya.
Dalam kunjungan itu Jenderal Agus mendiskusikan langkah-langkah yang telah dan akan dilaksanakan Pemerintah, khususnya TNI dalam mengambil bagian dalam perjuangan bangsa Palestina.
Ketua MUI Bidang Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim menyambut baik langkah-langkah yang sudah diambil TNI. Terlebih sekiranya dalam melibatkan pasukan militer untuk menghentikan genosida.
Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum DMI Muhammad Jusuf Kalla dan para pimpinan Ormas Islam Tingkat Pusat, serta segenap Dewan Pimpinan MUI dan pimpinan Komisi/Lembaga di lingkungan MUI.