MUI soal Ganjar di Azan Magrib TV: Identitas Politik, Bukan Politik Identitas

11 September 2023 10:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Ketua MUI Cholil Nafis usai acara Ijtima Ulama Jakarta di Hotel Novotel Cikini, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MUI Cholil Nafis usai acara Ijtima Ulama Jakarta di Hotel Novotel Cikini, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Ramai bacapres PDIP Ganjar Pranowo muncul di tayangan azan magrib di televisi milik MNC Group. Lalu tak sedikit yang mengaitkan hal ini dengan politik identitas.
ADVERTISEMENT
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH Cholil Nafis memberikan pandangannya terkait hal ini. Menurutnya, munculnya Ganjar disebut sebagai identitas politik, bukan politik identitas.
"Identitas politik itu niscaya, seperti saat azan berwudu, siap-siap salat meskipun dalam iklan TV. Yang tidak boleh itu mengatasnamakan agamanya lalu melarang orang lain menunjukkan kesalihan beragamanya," kata Cholil melalui pesan singkat, Senin (11/9).
"Itu bedanya identitas politik keniscayaan sedangkan politik identitas dilarang," jelasnya.
Lebih lanjut, Cholil menjelaskan, tidak ada larangan untuk menampilkan kesalihan di hadapan orang lain. Ia pun kemudian menjabarkan soal politik identitas yang tak boleh dilakukan siapa pun, termasuk bacapres.
"Jadi kita ini silakan tampilkan kesalihan kita, kemudian agama kita, bahkan daerah kita. Menurut saya yang tidak boleh kita melarang orang lain menampilkan kesalihannya, kan sah-sah saja. Tidak boleh melarang orang lain juga mengatasnamakan agamanya," urai dia.
ADVERTISEMENT
"Atau bahkan sebaliknya karena kita muslim yang memilih nonmuslim maka dianggap tidak Islam itu namanya politik identitas. Artinya dengan identitas kita itu melarang, mencaci, merendahkan, terhadap identitas orang lain," tutup Cholil Nafis.
Video Ganjar di azan maghrib itu muncul di MNC Group. Pemilik MNC Group adalah Harry Tanoesoedibjo yang juga Ketum Partai Perindo salah satu anggota koalisi Ganjar.
Bacapres PDIP Ganjar Pranowo di Djakarta Theatre, Kamis (31/8). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Dalam video tersebut, terlihat tayangan azan magrib dibuka dengan pemandangan alam. Lalu, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat di sebuah masjid. Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung bernuansa batik.
Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang masuk ke masjid. Tak hanya itu, Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu hingga salat dan duduk di saf depan.
ADVERTISEMENT
Terkait tayangan azan itu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) juga sudah buka suara. "Kami tengah lakukan kajian terhadap hal tersebut," kata Komisioner KPI bidang Pengawasan Aliyah melalui pesan singkat kepada kumparan, Minggu (10/9).