Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
MUI soal Ganjar di Video Azan Magrib: Boleh tapi Bila Mudarat Besar, Tinggalkan
10 September 2023 13:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas turut memberi komentar soal kemunculan Bacapres PDI-P Ganjar Pranowo di tayangan azan maghrib di sebuah stasiun tv swasta. Apa kata Anwar?
ADVERTISEMENT
Anwar mengatakan, dia bukan politisi dan secara pribadi kemunculan Ganjar di tayangan azan bukan suatu masalah. Sebagai tokoh, tayangan tersebut dianggap sebagai ajakan salat.
"Bahkan hal demikian menurut saya sangat bagus karena di dalamnya ada muatan dakwah yaitu mengajak orang untuk salat atau berbuat baik apalagi yang tampil itu adalah seorang tokoh yang merupakan bakal calon presiden," kata Anwar Abbas kepada wartawan, Minggu (10/9).
"Apa yang dilakukan oleh Ganjar tersebut menurut saya boleh-boleh saja apalagi nilai dan dampaknya terhadap kehidupan keagamaan umat Islam tentu akan sangat besar," tambahnya.
Menurut dia, bila ada bakal calon presiden yang lain yang juga mau melakukan hal yang sama juga boleh saja. Namun ia tak bisa memungkiri, hal ini pasti dikaitkan dengan politik jelang Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu jika menyiarkan hal tersebut akan lebih besar mudarat (kerugian) daripada manfaatnya atau akan menimbulkan kegaduhan dan pro-kontra di tengah-tengah masyarakat maka tentu hal-hal semacam itu lebih baik ditinggalkan saja," pungkas Anwar Abbas.
Ganjar Pranowo, terlihat di video azan magrib salah satu stasiun televisi swasta. Video itu ramai diperbincangkan di media sosial terkait politik identitas.
Video itu muncul di MNC Group. Pemilik MNC Group adalah Harry Tanoesoedibjo yang juga Ketum Partai Perindo salah satu anggota koalisi Ganjar.
Dalam video tersebut, terlihat tayangan azan magrib dibuka dengan pemandangan alam. Lalu, Ganjar muncul menyambut jemaah yang akan salat di sebuah masjid. Ganjar tampak mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung bernuansa batik.
ADVERTISEMENT
Dia menyalami dan mempersilakan jemaah yang datang masuk ke masjid. Tak hanya itu, Ganjar juga muncul saat sedang melakukan wudu hingga salat dan duduk di saf depan.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan apa yang tergambar di video itu bukan merupakan politik identitas. Dia menyebut justru Ganjar mengajak masyarakat untuk taat beribadah.
"Kalau politik identitas itu kan politik yang tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, politik yang miskin prestasi. Kita tahu di DKI pada saat Pilgub itu digunakan politik identitas yang sangat tidak sehat dan hasilnya kan kita tahu, apa yang jadi program Pak Jokowi, program Pak Ahok, program Pak Djarot Saiful contohnya untuk membersihkan kampung-kampung pasukan oranye, dengan pasukan hijau, itu kan tidak dilakukan," kata Hasto di Kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9).
ADVERTISEMENT