Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
MUI soal Said Aqil Minta NU Harus Kuasai Masjid-KUA: Ancam Persatuan
28 Januari 2019 9:13 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyesalkan pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj yang mendorong kader-kader NU harus memegang peran di masjid-masjid dan Kantor Urusan Agama (KUA). Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas meyakini pendapat itu murni pernyataan sikap pribadi Said karena tidak mencerminkan akal sehat.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau ini juga menjadi sikap NU, maka negeri ini akan ada dalam bahaya. Untuk itu saya meminta Said Aqil Siradj untuk menarik ucapannya agar negeri ini tidak rusuh, karena ucapannya tersebut jelas-jelas sangat mengancam persatuan dan kesatuan umat," ujar Abbas saat dihubungi kumparan, Senin (28/1).
Abbas mempersilakan umat Islam untuk menggunakan haknya dalam berorganisasi. Namun, kata dia, bukan berarti keleluasaan hak tersebut melupakan persatuan dan kesatuan. Abbas menegaskan MUI tak hanya didominasi oleh satu-dua ormas Islam saja, melainkan harus mencerminkan kebhinekaan.
Abbas pun mencontohkan kepengurusan MUI. Dia bersama jajaran petinggi lain selalu mengusahakan agar elemen-elemen umat terwakili dalam jabatan komisi badan dan lembaga. Seluruh pengurus MUI, kata Abbas, didasari atas tiga hal, yakni kompetensi, integritas, dan representasi atau keterwakilan dari ormas-ormas Islam dalam elemen masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Saya dengan Slamet Effendi Yusuf, Wakil Ketua Umum PBNU pada masanya (almarhum), aktif di MUI. Salah satu misi yang kami sepakati dan ingin kami usung adalah bagaimana mempersatukan umat. Dan salah satu yang merusak persatuan dan kesatuan kita selama ini, kata beliau, adalah kita hebat dalam tambah-kali, tapi kita lemah dalam bagi membagi," tuturnya.
MUI meminta Said Aqil segera membuat permohonan maaf. Abbas meyakini ucapan Said Aqil bukan mewakili dan bukan menjadi sikap NU. "Mantan ketua umum GP Anshor mengimplementasikan persatuan dan kesatuan itu tampaknya hendak dikoyak oleh Said Aqil Siradj. Umat dan bangsa harus berhati-hati dengan ide yang membahayakan ini," tuturnya.
Ucapan Said Aqil muncul saat memberikan tausiyah dalam peringatan Harlah ke-73 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (27/1) lalu. Menurut Said Aqil, agar kader-kader NU bisa berperan secara lebih luas, lembaga-lembaga keagamaan harus bisa dimenangkan. "Supaya berperan di tengah tengah masyarakat, peran apa, syuhudan diniyan, peran agama harus kita pegang," kata Said.
ADVERTISEMENT