MUI soal Yahya Sinwar Tewas: OKI & PBB Jangan Diam, Paksa Israel Berhenti

18 Oktober 2024 23:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim (dua kanan) didampingi Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdun (empat kiri),memberikan keterangan pers usai penyambutan delegasi. Foto: Bayu Pratama S/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim (dua kanan) didampingi Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdun (empat kiri),memberikan keterangan pers usai penyambutan delegasi. Foto: Bayu Pratama S/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kecaman terus berdatangan atas tewasnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam serangan Israel di Gaza. Salah satunya dari Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim.
ADVERTISEMENT
Sudarnoto menyampaikan duka mendalam atas tewasnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam serangan Israel di Gaza. Yahya tewas dalam sebuah bangunan yang hancur.
"Saya atas nama pribadi maupun Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional. Dan Sebagai muslim, menyampaikan duka sedalam-dalamnya, bela sungkawa, atas tewasnya Pak Yahya Sinwar dibunuh oleh Israel. Insyaallah bapak Yahya Sinwar dan masyarakat, tokoh-t0koh lain yang per hari ini dikejar kejar IDF, InsyaAllah yang masih hidup diberi diselamatkan Allah SWT dilindungi dari kezaliman, bagi mereka yang sudah meninggal InsyaAllah ditempatkan di surganya," kata Sudarnoto lewat keterangannya, Jumat (18/10).
Yahya Sinwar, pemimpin gerakan Islam Hamas Palestina di Jalur Gaza. Foto: Mohammed Abed/AFP
Sudarnoto berkeyakinan tewasnya Yahya Sinwar tak akan menyurutkan api perlawanan terhadap Israel. Menurutnya, Israel tengah menargetkan tokoh-t0koh penting untuk memuluskan rencananya menduduki Gaza, Palestina.
ADVERTISEMENT
"Saya sungguh berkeyakinan terbunuhnya tokoh Hamas, tidak akan menyurutkan perlawanan dengan Israel, saya kira perkiraan-perkiraan Israel dengan terbunuhnya tokoh-tokoh ini, perlawanan akan surut dan juga akan terjadi perubahan penting sehingga Palestina takluk kepada israel, saya berkeyakinan Palestina tidak akan tunduk," ujarnya.
Perlawanan Terhadap Israel Adalah Perang Terhadap Kezaliman
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim (dua kanan) didampingi Wakil Ketua Baznas RI Mokhamad Mahdun (dua kiri). Foto: Bayu Pratama S/Antara Foto
Dia menyebut perlawanan terhadap Israel adalah peran melawan kezaliman. Mereka yang gugur di medan juang diyakini akan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.
"Bagi para pejuang ini ini adalah jihad, terutama ada keyakinan keagamaan, berperang melawan kezaliman di saat Israel menyerang bagian dari jihad, oleh karena itu, kekuatan perlawanan ini karena panggilan keyakinan, keagamaan mereka, bahwa mereka yang gugur ditempatkan di surganya. Dan para pejuang dan rakyat Palestina sangat berkeyakinan Israel akan tunduk," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
"Perkiraan Israel akan akan salah kalau Palestina akan tunduk. Tapi juga seperti yang disampaikan Benyamin Netanyahu, beberapa saat setelah itu, setelah terbunuhnya tokoh Hamas, Israel akan terus melakukan gempuran. Target terakhir adalah menduduki Palestina dan menghapus Palestina dari peta dunia," sambungnya.
Warga Palestina memeriksa kerusakan di lokasi serangan Israel terhadap tenda-tenda yang menampung para pengungsi, di tengah konflik Israel-Hamas, di rumah sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah, Minggu (14/10/2024). Foto: Ramadan Abed/REUTERS
Desak OKI dan PBB Bergerak
Wakil Ketua Lembaga Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional PP Muhammadiyah ini menilai Organisasi Kerja sama Islam atau OKI harus mengambil sikap.
Menurutnya, yang penting saat ini adalah melakukan pertemuan dan konsolidasi untuk menghentikan kejahatan Israel. Ia khawatir, gempuran Israel juga akan mengincar Arab Saudi.
"Hemat saya OKI perlu bersegera melakukan pertemuan pertemuan, konsolidasi secara efektif, bahwa ini masalahnya jauh lebih serius karena Israel raya akan terus bergerak, sampai Palestina dan beberapa wilayah lain termasuk Saudi Arabia, Makkah, Madina di bawah pengaruh Israel. Jadi mau menunggu apalagi kalau ingin mempertahankan kedaulatan, maka sudah saatnya kekuatan negara lain pendukung Palestina, negara OKI bersegera bisa melakukan tindakan terukur dan efektif. Sehingga benar-benar Israel gerakan Israel bisa ditahan jangan sampai pembunuhan terus dilakukan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mendesak Dewan Keamanan PBB tidak berdiam diri membiarkan Palestina diserang Israel. Menurutnya, PBB harus menghentikan paksa Israel.
"Saya sungguh sangat heran, mempertanyakan kenapa sampai hari ini, PBB dewan keamanan PBB masih berdiam diri, masih ego, ini saya melihat apa yang disampaikan Kemenlu beberapa hari lalu seharusnya PBB tak perlu menunggu lagi untuk membentuk keputusan penting sampai menunggu kehancuran, Israel tidak berhenti, Israel harus diberhentikan secara paksa apakah hukum politik dan cara militer," imbuhnya.
Imbau Masyarakat Terus Dukung palestina
Terakhir, Sudarnoto menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tetap melakukan pembelaan terhadap Palestina.
Ia menegaskan bahwa untuk membela Palestina tak perlu berperang, cukup jadi orang yang sadar dan peduli kepada kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
"Saya menyerukan kepada seluruh masyarakat maupun luar negeri, untuk tetap komitmen melakukan pembekalan terhadap Palestina, karena apa yang dilakukan Israel benar-benar terbukti secara kasat mata melakukan pembunuhan. Ini problem kemanusiaan, tak perlu jadi Palestina tak perlu orang bisa berperang, cukup jadi orang biasa yang penuh kesadaran pembelaan kemanusiaan Palestina," katanya.
Pemimpin baru Hamas Yahya Sinwar. Foto: Mohammed Salem / REUTERS
Sudarnoto juga berpesan agar tidak percaya pada penggiringan opini yang menempatkan Hamas adalah teroris. Ia menyebut, Israel-lah teroris yang nyata.
"Terakhir jangan percaya mulai ada suara Hamas Yahya Sinwar, dan kekuatan perlawanan Israel itu adalah kekuatan teroris, yang benar-benar teroris terbesar adalah Israel. Israel adalah common enemy kita semua," tandasnya.