Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
MUI: Vaksin Corona Zifivax Anhui Asal China Halal Digunakan
9 Oktober 2021 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI ) mengeluarkan fatwa terkait vaksin corona buatan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, Zifivax , yakni dinyatakan halal untuk digunakan.
ADVERTISEMENT
"Vaksin buatan Anhui Zhifei hukumnya suci dan halal, karena di dalam proses produksi memenuhi standar halal dan tidak ditemukan material yang haram atau najis," kata Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh dalam jumpa pers virtual, Sabtu (9/10).
Niam menuturkan, lewat pemeriksaan lapangan di China yang dilakukan timnya, pihaknya tidak menemukan ada bahan-bahan yang dalam pemanfaatannya dikatakan haram atau najis.
"Biasanya ada titik-titik kritis di dalam proses produksi vaksin dan di dalam telaah yang dilakukan oleh tim auditor, tidak ditemukan pemanfaatan barang haram dan/atau najis di dalam ingredients dan juga di dalam proses produksinya," tutur dia.
Dengan hasil pemeriksaan itulah, MUI menyatakan vaksin Zifivax ini boleh digunakan.
"Vaksin COVID produksi Anhui ini boleh digunakan dengan syarat terjamin keamanannya menurut ahli atau lembaga yang kredibel," tutup Niam.
ADVERTISEMENT
Vaksin Zifivax ini pada Kamis (7/10) kemarin sebelumnya telah mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari BPOM.
Dalam konferensi persnya, Ketua BPOM Penny K Lukito menyebut vaksin ini berpotensi telah memenuhi seluruh aspek yang dapat menyatakan kehalalannya. Namun, Penny menyerahkan penjelasan rincinya kepada MUI.
"Vaksin ini sudah memenuhi aspek kehalalan, tapi MUI yang akan menyampaikan secara lengkap hasil analisanya," kata Penny dalam konferensi pers virtual.
Selain itu, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, turut menyebutkan pemerintah belum ada rencana menggunakan vaksin Zifivax dalam waktu dekat.
"Belum [digunakan] kalau digunakan program pemerintah," kata Nadia kepada kumparan, Jumat (8/10).
Dari hasil uji klinis, efikasi vaksin dengan platform protein subunit ini mencapai 81,71%. Selain itu, Zifivax disuntikkan sebanyak 3 dosis dengan interval 1 bulan.
ADVERTISEMENT
Vaksin Zifivax ini merupakan vaksin yang dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical asal China, yang kemudian dikembangkan di Indonesia bekerja sama dengan PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio).
==========
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews