Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mukmin Mulyadi DPO Narkoba Jadi Anggota DPRD, Polisi Ultimatum Serahkan Diri
13 April 2023 16:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Heboh Mukmin Mulyadi dari PKB dilantik jadi anggota DPRD Tanjung Balai (Sumatera Utara) melalui mekanisme pengganti antarwaktu (PAW) pada 29 Maret lalu. Ternyata dia merupakan buronan yang tengah dicari polisi.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan soal kasus Mukmin ini. Dia menyebut, status Mukmin memang buronan terkait pengungkapan kasus narkoba pada 2020.
"Statusnya yang bersangkutan DPO yang ditangani Direktorat Sumut terkait pengungkapan narkoba jenis ekstasi di tahun 2020," kata Hadi dalam keterangannya, Kamis (13/4).
Hadi mengatakan, Mulyadi ini diduga merupakan perantara peredaran ekstasi. Namun keberadaannya sempat tak terlacak, berujung dia ditetapkan sebagai DPO.
"Kemudian ini jadi langkah penyidik menjadikan status tersangka jadi DPO," kata Hadi.
Dia mengultimatum Mulyadi untuk segera menyerahkan diri ke Polisi. "Dan dari proses dan langkah dari penyidik, diharapkan MM untuk segera menyerahkan diri dan kooperatif untuk menjalankan proses hukum yang ada," pungkasnya.
Diprotes Keras
ADVERTISEMENT
Masyarakat Kota Tanjung Balai secara terus terang merasa keberatan dengan pelantikan Mukmin Mulyadi menjadi anggota DPRD Tanjung Balai. Untuk itu, mereka melakukan aksi unjuk rasa di Polda Sumut pada Senin (10/4) kemarin.
“Kami tidak menerima DPRD kami, wakil rakyat kami, DPO, apa lagi masalah narkoba,” kata Aldo selaku koordinator Gerakan Masyarakat Bersatu Kota Tanjung Balai, Senin (10/4)
“Yang menjadi kegelisahan kami adalah kenapa bisa menjadi anggota DPRD, padahal pada penangkapan 2020 tersangka AH dan SG, menyebutkan tersangkutnya inisial MM, pada saat itu, MM ini melarikan diri selama kurang lebih enam bulan,” sambung dia.
Aldo menjelaskan, aksi serupa sudah pernah dilakukan saat pelantikan Mukmin Mulyadi pada 29 Maret lalu tapi tidak membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
kumparan sudah mencoba menghubungi Mukmin Mulyadi. Namun hingga berita ini rilis belum ada respons.