Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Mulai 2023, Harga Vaksin Pfizer di AS Jadi Rp 2 Juta per Dosis
26 Oktober 2022 4:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perusahaan industri farmasi produsen vaksin virus corona , Pfizer , akan menaikkan harga per dosisnya menjadi sekitar USD 110 (Rp 1,7 juta) hingga USD 130 (Rp 2 juta).
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil menyusul berakhirnya program pembelian dari pemerintah Amerika Serikat.
Informasi itu diungkap oleh salah seorang pimpinan eksekutif Pfizer, Angela Lukin, pada Kamis (20/10) pekan lalu.
“Kami yakin bahwa titik harga vaksin COVID-19 di AS mencerminkan efektivitas biaya secara keseluruhan dan memastikan harga tidak akan menjadi penghalang akses bagi pasien,” kata Lukin, seperti dikutip dari Reuters.
Lukin berharap, vaksin yang saat ini disediakan secara gratis oleh pemerintah untuk warga tersebut akan tetap bebas biaya bagi mereka yang memiliki asuransi, baik swasta maupun yang dibayar pemerintah.
Namun masih belum jelas bagaimana akses vaksin bagi warga tanpa asuransi kesehatan.
Saat ini, Washington mengeluarkan biaya sekitar USD 30 (Rp 500 ribu) per dosis vaksin Pfizer dan vaksin asal Jerman BioNTech.
Namun, pada 2023 mendatang pasar diperkirakan akan beralih ke asuransi swasta usai keadaan darurat kesehatan yang diberlakukan di AS berakhir.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Lukin mengatakan ia tidak mengharapkan pembelian vaksin untuk dialihkan ke sektor swasta, setidaknya paling cepat hingga tiga bulan pertama tahun 2023. Langkah ini tergantung pada pasokan yang dikontrak oleh masing-masing pemerintah.
Pfizer mengatakan, pihaknya memperkirakan pasar vaksin COVID-19 akan seukuran pasar suntikan vaksin flu setiap tahun untuk orang dewasa.
Sejauh ini, peluncuran vaksin booster COVID-19 yang diperbarui di AS telah tertinggal dari tingkat tahun lalu, meski sekarang lebih banyak orang yang memenuhi syarat untuk memperoleh suntikan tersebut.
Di AS, sekitar 1,48 juta orang menerima suntikan booster dalam enam minggu pertama sejak dosis ini diluncurkan.
Kemudian dalam enam minggu pertama kampanye vaksinasi ulang di tahun 2021, lebih dari 22 juta orang menerima suntikan booster meski hanya orang yang lebih tua dan orang dengan gangguan kekebalan yang memenuhi syarat pada kala itu.
ADVERTISEMENT