Mulfachri Jelaskan Penyebab Kongres PAN Ricuh: Masalah Kepesertaan

11 Februari 2020 12:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rapat pleno PAN untuk membahas tata tertib kongres. Foto: Dok. PAN
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rapat pleno PAN untuk membahas tata tertib kongres. Foto: Dok. PAN
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan Kongres PAN kembali ricuh. Dalam rapat pleno yang digelar, Selasa (11/2) siang, terjadi aksi lempar-lempar kursi oleh peserta.
ADVERTISEMENT
Waketum PAN yang juga menjadi salah satu caketum Mulfachri Harahap menjelaskan pemicu kericuhan adalah masalah data kepesertaan Kongres.
"Ini kan soal kepesertaan, lagi-lagi sejak kemarin saya bilang bahwa Steering Committee (SC) harus menyelesaikan dulu persoalan-persoalan yang menyangkut masalah kepesertaan," ujar Mulfachri di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Kita tahu bahwa ada sejumlah daerah, sejumlah pemilik suara yang masih diperdebatkan status kepesertaannya," lanjut Mulfachri.
Masalah soal status kepesertaan di arena Kongres PAN, menurut Mulfachri, bermula dari registrasi peserta yang berubah-ubah. Awalnya, SC menetapkan peserta bisa mendaftar paling lambat Sabtu (9/2), pukul 12.00 WIB.
Namun, hingga waktu yang ditetapkan, banyak peserta yang masih belum mendaftar dengan berbagai alasan. Sehingga terjadi keributan kemarin.
ADVERTISEMENT
"Setelah pukul 12.00 WITA siang, mungkin baru separuh peserta yang mendaftar," lanjut Mulfachri.
Karena masih banyak peserta yang belum mendaftar, akhirnya SC menggelar rapat Sabtu siang tersebut. Akhirnya, SC memutuskan untuk kembali membuka pendaftaran peserta.
Namun, masalah kembali muncul karena SC mempermasalahkan status kepesertaan sekitar 20 pemilik suara dalam Kongres PAN. Inilah yang memicu kericuhan dari Senin yang merupakan pembukaan Kongres PAN hingga Selasa yang merupakan jadwal pleno ini. Sebab, ternyata hingga hari Sabtu masalah tidak selesai.
Kericuhan pendukung caketum PAN Zulkifli Hasan dan Mulfachri Harahap di Hotel Claro, Kendari, Sultra. Foto: Paulina Herasmarindar/kumparan
Menurut Mulfachri, harusnya dengan keputusan SC membuka pendaftaran maka hal ini berlaku bagi 20 pemilik suara yang statusnya diperdebatkan. Artinya, mereka harusnya bisa menjadi peserta Kongres dan memberikan suara dalam pemilihan Kongres.
ADVERTISEMENT
"Jadi begitu pendaftaran dibuka, yang ini mau dibatalkan. Itu kan enggak benar namanya. Nah itu yang kemudian memicu, membuat tingginya dinamika yang terjadi di dalam tadi," ujar Mulfachri Harahap.
Meski Kongres berjalan panas, Mulfachri menilai kericuhan yang terjadi masih terkendali. Ia yakin Kongres PAN akan bisa terselenggara dengan lancar.
"Kalau saya ibaratkan pesta, dalam sebuah pesta besar, satu, dua piring pecah itu biasa, tidak merusak pesta, tidak membuat pesta menjadi tidak meriah. Ini bahkan belum sampai ke piring pecah," jelas Mulfachri.