Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Mumtaz Rais Ogah Komentari Mundurnya Elite Partai Ummat: Beda Ceruk Pemilih
4 Oktober 2021 19:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua POK DPP PAN Mumtaz Rais ogah menanggapi mundurnya Neno Warisman dan Agung Mozin dari kepengurusan Partai Ummat besutan bapaknya, Amien Rais. Ia menyatakan tak ingin mengurus sesuatu hal yang tidak berkaitan dengan PAN.
ADVERTISEMENT
Bagi dia, membicarakan konflik di Partai Ummat hanya membuang waktu. Ia lebih memilih fokus bagaimana PAN di Pemilu 2024 ketimbang memikirkan Partai Ummat.
“Saya terlalu sibuk sebagai Ketua POK, yang mana malahan aku enggak tahu ada berita-berita macam gitu. Memang enggak ada waktu untuk mengurus hal remeh-temeh, malah saya nanti kehilangan waktu. Saya harus menjaga waktu untuk mengejar target, kalau saya tanggapi malah rugi,” kata Mumtaz di sela-sela bimbingan teknis PAN di Bali Nusa Dua Convention Center, ITDC, Kabupaten Badung, Bali, Senin (5/10).
Ia mengungkapkan, keberadaan Partai Ummat tidak berpengaruh terhadap suara PAN dalam Pilpres 2024 mendatang. Hal ini karena kedua partai ini memiliki ideologi berbeda.
Menurutnya, PAN memiliki ideologi nasional-religius sementara Partai Ummat berideologi Islam. Mumtaz menyebut kehadiran Partai Ummat justru berpengaruh terhadap suara PKS di Pilpres mendatang, yang sama-sama memiliki ideologi Islam.
“Sangat beda Ummat (dengan PAN). Ummat itu ceruknya dengan PKS, dengan [Partai] Gelora sangat beda. Justru Ummat itu mengeruk suara PKS,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketum PAN Zulkifli Hasan masih enggan berkomentar mengenai hal ini.
Dua loyalis Amien Rais yakni Agung Mozin dan Neno Warisman memutuskan mundur dari kepengurusan Partai Ummat. Melalui suratnya, Neno menyampaikan hendak fokus mendampingi anaknya di Istanbul, Turki. Dia pun berharap posisinya di Partai Ummat dapat digantikan oleh sosok yang lebih memiliki kapasitas.
"Saya merenungkan kapasitas dan kapabilitas saya yang sama sekali belum teruji. Sehingga, setelah memikirkan semua ini, saya memastikan bahwa keberadaan saya di Partai Ummat sebagai anggota Majelis Syuro yang mulia, dapat diganti dan diisi oleh tokoh yang lebih kapabel dan lebih punya kapasitas dan integritas," kata Neno dalam suratnya, Sabtu (2/10).