Munaslub Golkar Dinilai Tak Akan Terjadi Meski Ada Rotasi Anggota Komisi DPR

23 Maret 2022 16:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengamat Politik CSIS, Arya Fernandes. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengamat Politik CSIS, Arya Fernandes. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Fraksi Golkar DPR melakukan perombakan keanggotaan di sejumlah komisi, utamanya Komisi IX. Yang menuai perhatian, dalam sepekan Fraksi Golkar melakukan rotasi sebanyak tiga kali.
ADVERTISEMENT
Apakah rotasi ini berkaitan konflik internal Partai Golkar?
Kepala Departemen Perubahan Sosial dan Politik CSIS Arya Fernandes menilai perombakan keanggotaan komisi di Fraksi Golkar DPR merupakan kebijakan partai biasa. Menurut dia, terlalu jauh mengaitkan perombakan beberapa anggota di komisi ini dengan kemungkinan terjadinya Munaslub Golkar untuk pergantian ketum.
“Untuk sekarang dengan posisi Pak Airlangga yang kuat itu, kuat dalam arti stabilitas internal. Ada akomodasi ke kelompok-kelompok lain. Kemudian, jabatan-jabatan strategis partai diisi oleh orang-orang yang hubungannya dengan Airlangga baik. Untuk Munaslub dalam waktu dekat hampir kecil kemungkinan untuk saat ini ya,” kata Arya, Rabu (23/3).
Menurut Arya, rotasi lumrah dilakukan sebuah partai. Ada beberapa tujuan sebuah fraksi melakukan rotasi. Pertama, meningkatkan kinerja komisi atau kedua memperkuat anggota di dalam komisi tersebut. Ketiga, meningkatkan performa partai dalam sidang-sidang komisi dengan mitra kerja.
ADVERTISEMENT
Melihat rotasi yang terjadi di tubuh Golkar, Arya melihat mayoritas yang dirombak adalah anggota yang sudah terbilang senior. Ia mencontohkan anggota Komisi XI Sarmudji yang sudah periode kedua menjadi anggota DPR.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers tentang hasil Pilkada serentak 2020 di Jakarta, Kamis (10/12/2020). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Kemudian ada juga nama-nama seperti Melchias Markus Mekeng atau Agun Gunandjar, dan Misbakhun yang sudah dua periode dan bahkan lebih di DPR.
"Saya lihat memang mungkin fraksi berpikiran bahwa dengan menggeser anggota-anggota senior itu dapat memperkuat kinerja fraksi, kinerja komisi," jelas Arya.
"Rotasi juga bisa terjadi karena ada kebutuhan tertentu di satu komisi sehingga kader senior dianggap mampu memimpin di sana dan menjadi anggota komisi tersebut," lanjut dia.
Arya meragukan rotasi dilakukan karena ada yang berupaya menggeser Airlangga melalui mekanisme Munaslub. Ia yakin Airlangga masih kuat di internal Golkar. Salah satu buktinya, Airlangga selama ini memberikan posisi yang seimbang kepada kubu-kubu yang sejak dulu sudah ada di Golkar.
ADVERTISEMENT
Contoh lain, sejumlah jabatan penting di partai baik di tingkat pusat dan daerah juga diberikan ke faksi lain di Golkar.
"Sejumlah jabatan penting partai baik itu ketua komisi, anggota fraksi, pimpinan fraksi, kemudian ketua-ketua wilayah, ketua DPD Golkar tingkat I dan II, sebagian besar hubungannya dengan Pak Airlangga juga cukup baik," kata dia.
"Jadi saya melihat kemungkinan akan munaslub dengan posisi Pak Airlangga yang sekarang masih kuat saya kira masih cukup sulit dilakukan," jelas dia.
Selain itu, Arya mengingatkan tidaklah mudah menggelar Munaslub Golkar. Sebab, dibutuhkan syarat pengajuan Munaslub dari pengurus DPD I dan DPD II.
====
Reporter: Dhania Anindyaswari Puspitaningtyas