Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Muncul Akun YouTube Hina Nabi Muhammad, MUI Minta Kominfo Tindak Tegas
18 Agustus 2023 10:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Muncul sebuah akun YouTube 'Sunnah Nabi' yang mendiskreditkan dan menjelek-jelekkan Nabi Muhammad. Wakil Ketua MUI Anwar Abbas berbicara tegas terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
"Sehubungan dengan beredarnya secara meluas video/YouTube yang mendiskreditkan dan atau menjelek-jelekkan Islam dan Nabi Muhammad SAW di mana di bagian akhir video/YouTube tersebut dikatakan oleh si narator bahwa dia (Muhammad) adalah seorang penjahat dengan kekuatan militer yang kuat," kata Anwar Abbas dalam keterangannya, Jumat (18/8).
Untuk itu, lanjut dia, sang narator telah mengajak dan mempengaruhi para pemirsanya dengan membuat sebuah pertanyaan. Ada kalimat, "Apakah kalian benar-benar berpikir bahwa orang ini dapat membimbing kalian masuk surga?"
"Kalau cerita yang termuat dalam video tersebut diikuti dari awal sampai akhir, apalagi yang bersangkutan memperlihatkan sosok Nabi Muhammad yaitu suatu hal sangat tercela dan tabu dalam Islam. Kita bisa membuat kesimpulan bahwa video dan YouTube ini dibuat oleh produsennya jelas-jelas adalah untuk menghina Islam dan melecehkan Nabi Muhammad SAW," urai dia.
ADVERTISEMENT
Bagi MUI, hal itu tentu saja akan sangat menyakiti hati umat Islam. Tidak hanya umat Islam di Indonesia tapi juga umat Islam di seluruh dunia.
"Untuk itu saya meminta kepada pihak pemerintah terutama kepada pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika serta pihak kepolisian untuk dapat menghentikan peredaran YouTube/video tersebut," jelas dia.
"Dan menangkap pihak yang memproduksi serta yang mengedarkannya pertama kali. Agar keresahan di kalangan umat Islam tidak semakin meluas," sambungnya.
Menurutnya, viralnya akun ini bisa berakibat kepada terganggunya stabilitas dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat di negeri ini.
"Dan hal itu tentu jelas-jelas sama-sama tidak kita inginkan," katanya.
Live Update