Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Muncul Dugaan Pemerkosaan oleh Aktivis Kampus, UMY Merespons
3 Januari 2022 16:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Dugaan kekerasan seksual pemerkosaan yang dilakukan salah seorang mahasiswa yang juga aktivis kampus di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY ) mencuat ke publik.
ADVERTISEMENT
Kronologi kekerasan seksual itu pun diunggah oleh akun Instagram @dear_umycatcallers.
Setidaknya ada 6 foto yang diunggah oleh akun tersebut termasuk chat antara korban dengan terduga pelaku pasca tindakan kekerasan seksual.
"Kronologi: 3,5 bulan yang lalu, korban dikenalkan dengan pelaku (MKA atau OCD) oleh teman korban dari fakultas lain. Kemudian korban dengan MKA mulai chatting. 3 hari kenal, MKA (OCD) meminta korban untuk menemani rapat. Namun MKA (OCD) meminta korban untuk menjemput dengan dalih MKA (OCD) tidak ada motor. Saat di perjalanan korban merasa aneh karena jalan yang dilewati sepi, seperti bukan jalan menuju ke lokasi rapat. Lalu di tengah perjalanan, MKA (OCD) berhenti ke sebuah toko untuk membeli minuman keras Setelah itu lanjut perjalanan dan sampailah ke kost pelaku. Korban bingung kenapa justru berhenti di kos. Korban dibohongi," tulis keterangan unggahan akun tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sekitar jam 22, setelah MKA minum miras, ia meminta korban melakukan persetubuhan. Korban dalam keadaan sadar dan tidak minum miras. Pada waktu itu, korban sedang haid. MKA (OCD) tidak peduli akan hal itu dan korban dipaksa untuk mencuci alat kelamin, untuk berujung pada tindak persetubuhan. Korban tetap menolak," jelasnya.
"Pelaku terus memaksa untuk bersetubuh. Karena terdesak dan terjadi relasi kuasa yang timpang, korban membersihkan darah haidnya dan terjadilah pemerkosaan. Saat perkosaan terjadi, MKA mengatakan ke korban “kamu yang kuat ya kalo sama aku, soalnya aku hypersex”," bebernya.
"Timbul pemerkosaan karena korban tidak sepakat/consent untuk disetubuhi. Nb: mereka tidak dalam hubungan pacaran," pungkasnya.
Terkait dugaan kekerasan seksual oleh salah seorang mahasiswanya, rektorat UMY menyatakan diri berkomitmen untuk melakukan investigasi hingga tuntas.
ADVERTISEMENT
"Terkait substansi berita yang dilansir oleh media sosial dan media online mengenai dugaan adanya kekerasan seksual yang melibatkan mahasiswa, pihak universitas terus melakukan investigasi hingga tuntas," jelas Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Alumni dan AIK, Faris Al-Fadhat, dalam keterangannya, Senin (3/1).
Dalam pernyataan yang juga disampaikan melalui medsos UMY itu, pihak kampus berkomitmen untuk zero tolerance terhadap pelanggaran disiplin, apalagi yang sudah mengarah pada kriminalitas. Kasus ini kini tangani oleh Komite Disiplin dan Etika Mahasiswa UMY.
"Saat ini kasus tersebut telah ditangani dan masuk ke tahap penyelidikan oleh Komite Disiplin dan Etika Mahasiswa. Dalam proses investigasi, jika nantinya terbukti ada pelanggaran disiplin dan indikasi kriminalitas maka UMY akan memutuskan dengan adil, mengikuti prosedur hukum yang berlaku," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"InsyaAllah UMY akan terus mengedepankan zero tolerance terhadap pelanggaran disiplin dan kriminalitas," pungkasnya.