Muncul Eksponen Fusi 1973 Dukung Dudung Jadi Ketum PPP, Ini Reaksi Kubu Mardiono

7 Januari 2025 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi DPP PPP, Senin (10/7/2023). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi DPP PPP, Senin (10/7/2023). Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Muncul poros Eksponen Fusi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendukung Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman sebagai Ketua Umum PPP periode berikutnya. Dudung kini menjabat Utusan Presiden bagian Pertahanan Nasional.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PPP Amri M Ali pun menanggapi poros yang muncul baru-baru ini. Menurutnya persoalan Fusi sudah tuntas bahkan tidak lagi menjadi topik utama dalam penempatan kader pada jabatan strategis.
“Apalagi dalam persaingan politik nasional saat ini. Sistem Pemilu telah bergeser dan pemilih berubah, sehingga Fusi tidak menjadi pilihan utama untuk menjadi pertimbangan. Kenyataannya, Fusi sama sekali tidak menjadi alasan rakyat memilih Parpol saat Pemilu,” kata Amri dalam keterangan tertulis, Selasa (7/1).
Menurutnya, hal yang terpenting saat ini adalah melakukan pembenahan partai agar PPP tidak ditinggalkan oleh umat.
“Kita berharap seluruh kader meninggalkan nostalgia masa lalu dengan turut berbenah. Sikap kader partai yang solid, idealis, responsif, serta mampu menjadi problem solving bagi permasalahan bangsa dan umat menjadi pilar utama yang harus diperankan oleh partai,” tuturnya.
Eks KSAD Dudung Abdurachman mendatangi kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Amri menambahkan munculnya poros ini malah menimbulkan potensi konflik dan pertikaian yang tidak baik bagi kelangsungan partai.
ADVERTISEMENT
“Yakinlah bahwa konflik, friksi, dan pertikaian tidak akan pernah menjadi jalan keluar untuk PPP kembali jaya dan besar. Tetapi muhasabah, evaluasi, tabayyun, dan membangun kekompakan yang solid dapat menjadi modal bagi sebuah perjuangan,” tutupnya.
Selain mendukung Dudung, Eksponen Fusi juga menolak kepemimpinan Muhamad Mardiono selaku Plt Ketua Umum PPP dan menuntut revitalisasi pengurus partai.
Eksponen Fusi PPP 1973 terdiri dari KH. Drs. Zarkasih Nur (Nahdlatul Ulama), Prof Dr. KH. Husnan Bey Fananie, MA (Persaudaraan Muslimin Indonesia/Parmusi), Achmad Farial (Serikat Islam/SI), Hj. Irena R. Rusli Halil (Partai Tarbiyah Indonesia/Perti), dan Assoc. Prof. Dr. TB Massa Djafar.