Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sudah enam tahun berlalu sejak jenazah Akseyna Ahad Dori ditemukan mengambang di Danau Kenanga, kompleks Universitas Indonesia (UI) Depok, Jabar, pada 26 Maret 2015.
ADVERTISEMENT
Keluarga dan kerabat Akseyna pun mempertanyakan hasil penyelidikan yang sempat terhenti, hingga sempat dibuka kembali oleh kepolisian pada Februari 2020 lalu. Namun keluarga mengaku tidak pernah mendengar update terbaru soal hasil penyelidikan hingga detik ini.
Keluarga tak tinggal diam. Kakak Akseyna, Arfila Ahad Dori, pun bergerak mencari cara agar kasus yang merenggut nyawa adik kandungnya ini tidak hilang begitu saja.
“Selama 6 tahun ini kami masih selalu mengikuti perkembangan kasus Ace (panggilan Akseyna) lewat media. Tapi sayangnya makin lama makin nggak terdengar kabarnya,” tutur Arfila kepada kumparan, Selasa (27/4).
ADVERTISEMENT
Setelah berdiskusi dengan keluarga dan tidak ingin kasus ini mangkrak tanpa kejelasan, akhirnya sepakat dibuat petisi yang ditujukan kepada pihak kepolisian dan UI.
Lewat petisi yang dirilis Senin (26/4) itu, mereka menuntut polisi membongkar motif dan pelaku dugaan pembunuhan Akseyna.
“Dari UI juga enggak terlihat ada upaya yang proaktif untuk ikut mengawal kasus ini. Padahal kan korbannya adalah mahasiswa mereka dan terjadinya juga di area pusat kampus,” tutur Arfila.
Sampai hari ini, sudah lebih dari 4.000 orang menandatangani petisi yang dibuat di situs change.org itu.
Di media sosial Instagram dan Twitter, terdapat juga sejumlah unggahan dan cuitan dengan tagar #PeduliAkseyna.
Arfila berharap masyarakat yang belum mengetahui kasus ini dapat membaca isi petisi dan ikut menandatanganinya.
ADVERTISEMENT
Arfila menilai, kasus terkait adiknya yang masih mangkrak bukan hanya merugikan keluarganya secara pribadi. Dia menuturkan, kejadian tersebut terjadi di tempat publik, terlebih institusi pendidikan, sehingga berpotensi mengancam keamanan dan keadilan kepada masyarakat luas.
Lanjutkan Penyelidikan dan Ungkap Pelakunya
Kekecewaan kepada pihak penegak hukum juga diungkapkan oleh ayah Akseyna, Mardoto. Purnawirawan kolonel TNI AU ini aktif bergerak di media sosial untuk mengangkat kasus terkait dugaan pembunuhan yang merenggut nyawa anaknya sampai mendapat keadilan.
“Ungkap pelakunya. Sesuai petisi yang dibikin, lanjutkan penyelidikan dan ungkap pelakunya, ini untuk penegak hukum,” tutur Mardoto.
==
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona