Muncul Semburan Lumpur Panas di Kabupaten Mandailing Natal

28 April 2025 10:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Semburan air panas diperkirakan bersuhu 100 derajat di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Semburan air panas diperkirakan bersuhu 100 derajat di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Viral di media sosial video fenomena semburan lumpur panas di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyambungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut.
ADVERTISEMENT
Dalam video beredar, disebut-sebut semburan itu terjadi di sekitar lokasi pengeboran oleh salah satu perusahaan.
Dinarasikan, jumlah titik semburan terus bertambah dan merambah ke perkebunan masyarakat. Akibatnya, lahan masyarakat tidak bisa dimanfaatkan.
“Beberapa titik air panas lumpur di Desa Roburan Dolok muncul di perkebunan masyarakat, tidak jauh dari lokasi pengeboran perusahaan geothermal/PT SMGP,” tulis narasi dalam video itu.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumut pun menyoroti perihal ini. Kata mereka, berdasarkan hasil investigasi, salah satunya dengan bertanya ke masyarakat, insiden air panas dan lumpur sudah muncul selama dua tahun.
“Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Walhi Sumut dengan ini mendesak agar pemerintah baik di pusat maupun di daerah segera menghentikan pelanggaran HAM yang terjadi,” kata Direktur Walhi Sumut Rianda Purba dalam keterangannya, dikutip Senin (28/4).
ADVERTISEMENT
Semburan air panas diperkirakan bersuhu 100 derajat di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
Mereka pun meminta perusahaan terkait menghentikan aktivitasnya.
Stakeholder atau instansi terkait untuk segera menghentikan aktivitas dan mencabut izin PT SMGP. Aparat penegak hukum segera mengusut, memproses, dan mengadili pengurus/pelaksana PT SMGP yang memiliki peran dalam pelanggaran HAM tersebut dan segera mengusut tuntas pihak-pihak yang diduga terlibat dalam penyusunan amdal dan penerbitan izin PT SMGP,” tegasnya.

Tanggapan Perusahaan SMGP

Terkait hal ini, pihak PT PT Sorik Marapi Geothermal Power atau SMGP membantah bahwa semburan tersebut dari operasi perusahaan mereka.
“Menanggapi laporan tersebut, pada Rabu 23 April 2025, PT SMGP bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mandailing Natal melakukan tinjauan lapangan langsung ke lokasi manifestasi yang ditampilkan dalam video tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa titik manifestasi tersebut berada di lokasi lain di Desa Roburan Dolok dan tidak berada di area sumur Pad-E PT SMGP,” kata Corporate Communication Manager PT SMGP, Agung Iswara, kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Sementara manifestasi yang berada di sekitar area Pad-E merupakan fenomena alamiah yang telah terpantau sejak tahun 2021. PT SMGP, kata Agung, menegaskan bahwa manifestasi ini tidak memiliki hubungan langsung dengan sumur-sumur pada Wellpad E.
"Sumur-sumur tersebut telah dibor sejak tahun 2017 dan hingga saat ini belum pernah berhasil mengalirkan uap ataupun fluida panas bumi dengan tekanan kepala sumur 0 Barg atau tidak bertekanan dan saat ini tidak ada aktivitas produksi, sehingga sumur-sumur tersebut tidak berkaitan dengan fenomena manifestasi yang dilaporkan,” jelasnya.
Agung menuturkan bahwa semburan lumpur tersebut merupakan fenomena alam yang umumnya terjadi di wilayah panas bumi.
ADVERTISEMENT