Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Muncul Sub Varian XE, XD, XF, DPD Minta Perketat Karantina dan Vaksinasi
17 April 2022 10:27 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPD, Sultan Bachtiar Najamudin, mengingatkan pemerintah soal potensi lonjakan kasus karena mutasi virus COVID-19 yaitu XE, XD dan XF.
ADVERTISEMENT
"Kita semua tentu berharap penularan virus COVID-19 yang kini berangsur pulih tidak lagi mengalami lonjakan yang berarti. Sehingga langkah pencegahan terhadap masuknya varian baru dari virus yang terus bermutasi ini harus ditingkatkan, terutama dari negara ditemukannya varian baru tersebut," ungkap Sultan, Minggu (17/4).
Sultan meminta agar pemerintah kembali menerapkan sistem karantina bagi pengunjung asing dan warga negara Indonesia, terutama bagi mereka yang berasal dari negara yang sudah terdeteksi sub varian baru corona.
"Karantina dan pelacakan di setiap pintu masuk bandara menjadi upaya pencegahan yang sangat diandalkan untuk menekan potensi masuknya varian XE tersebut. Semoga varian baru ini tidak menjadi hambatan yang berarti Proses transisi dari pandemi menuju status endemi," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mendorong pemerintah terus menggencarkan program vaksinasi. Hal itu agar terbentuk kekebalan kelompok sehingga tidak terjadi lonjakan kasus yang berarti di Indonesia.
"Konon Varian XE ini jauh lebih cepat lagi penularan dan mungkin lebih berbahaya tingkat risikonya. Jangan sampai kita kecolongan lagi ketika masyarakat sudah merasa bebas untuk beraktivitas secara normal, terutama di tengah suasana mudik lebaran saat ini," tutup dia.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menegaskan bahwa ketiga sub varian COVID-19 (varian XE, XD, XF) belum ditemukan di Indonesia.
“Hingga saat ini baik sub varian XE, XD, maupun XF ini belum ditemukan di Indonesia,” ucap Nadia kepada wartawan, Minggu (17/4).
ADVERTISEMENT
Sub varian XE dinilai lebih cepat menular dibandingkan sub varian BA.2. Namun belum cukup bukti-bukti epidemiologis untuk memperlihatkan perubahan nya di dalam masyarakat.