Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Muncul Subvarian Baru COVID-19, Arcturus, Ini Gejalanya
30 Maret 2023 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 14 April 2023 13:50 WIB
ADVERTISEMENT
Varian baru COVID-19 kembali muncul. Setelah Omicron subvarian Orthrus atau CH.1.1, kini muncul subvarian Arcturus atau XBB 1.16.
ADVERTISEMENT
Varian ini pertama kali diidentifikasi di India, yakni dua sampel pada Januari 2023, 59 sampel pada Februari 2023, dan 15 sampel pada bulan Maret 2023. Arcturus paling banyak terdeteksi di India, kemudian disusul Amerika Serikat. Varian ini disebut lebih mudah menular dari varian sebelumnya.
Kementerian Kesehatan menyebut varian Arcturus belum terdeteksi di Indonesia. Meski begitu masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan.
Hal yang sama diungkapkan oleh Dinkes DKI Jakarta. Dari hasil pemeriksaan genome sequencing yang rutin dilakukan, belum ditemukan varian XBB.1.16 di Jakarta.
"Belum ditemukan XBB 1.16 atau varian Arcturus di DKI Jakarta," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama dalam pesan singkat yang diterima kumparan, Kamis (30/3).
ADVERTISEMENT
Ngabila mengatakan apa pun variannya, masyarakat diimbau tidak perlu panik. Menurutnya kondisi di Jakarta sangat terkendali walaupun ada kenaikan kasus.
"Tidak disertai kenaikan kematian dan perawatan di rumah sakit. Ini tanda COVID-19 terkendali," ucap Ngabila.
"Meski begitu, ancaman long COVID-19 juga tidak boleh disepelekan sehingga mencegah sakit adalah yang terbaik dengan memakai masker di tempat sangat ramai, transportasi publik, dan jika sedang sakit. Hindari bertemu orang yang sedang sakit," imbuhnya.
Berikut gejala varian Arcturus:
1. Demam dan menggigil
2. Batuk
3. Hidung tersumbat/pilek
4. Sakit kepala
5. Nyeri otot
6. Sakit tenggorokan.