Mungkinkah Koalisi Perubahan 'Reuni' di Pilkada Jakarta? Ini Kata PKB

13 Juni 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen NasDem Hermawi Taslim, Sekjen PKB Hasanudin Wahid dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi memberikan keterangan pers terkait pertemuan di NasDem Tower, Jakarta, Senin (18/9/2023).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen NasDem Hermawi Taslim, Sekjen PKB Hasanudin Wahid dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi memberikan keterangan pers terkait pertemuan di NasDem Tower, Jakarta, Senin (18/9/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wasekjen PKB Syaiful Huda membuka kemungkinan koalisi perubahan akan kembali bersatu untuk mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Anies sudah diusung secara resmi oleh PKB Jakarta untuk maju Pilkada. Bagaimana dengan NasDem dan PKS?
“Sangat mungkin saya kira, kan sampai hari ini kita belum tahu sikap NasDem,” kata Huda saat ditemui di kompleks parlemen, Kamis (13/6).
“Tadinya saya kira bayangannya NasDem duluan secara formal (mengusung Anies), tapi mungkin belum, malah duluan PKB,” lanjutnya.
Wasekjen PKB, Syaiful Huda konferensi pers terkait penyelenggaraan Pilkada 2024 di DPP PKB, Jakarta, Senin (4/3/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Huda juga membuka peluang bahwa bisa saja partai di luar poros Koalisi Perubahan pun ikut bergabung mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu. Salah satu partai yang memiliki peluang untuk bergabung adalah PDI-Perjuangan.
“Setahu saya hasil survei Mas Anies masih tinggi. Artinya potensi untuk ada dinamis untuk bangun koalisi partai itu sangat mungkin,” kata Huda.
ADVERTISEMENT
“Terutama Pak Hasbi (Ketua DPW PKB Jakarta) katanya sih sudah bangun komunikasi dengan PKS dengan PDIP,” tuturnya.
Belakangan, putra bungsu Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep pun tertarik untuk membuka kemungkinan dipasangkan dengan Anies di Pilkada Jakarta. Terkait hal ini, Huda menjawab singkat.
“Itu aspirasi yang berkembang di lapangan ya, tentu sah-sah saja. Tapi saya kira nanti kita serahkan pada partai koalisi apakah misalnya PSI mau bergabung atau tidak,” katanya.