Musala di Cianjur Rata dengan Tanah, Tertimpa Tembok TPA yang Jebol

19 Mei 2023 10:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tembok jebol menimpa rumah dan musala. Dok: Ist.
zoom-in-whitePerbesar
Tembok jebol menimpa rumah dan musala. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
Tembok penahan tanah (TPT) Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS—kerap dikenal TPA) Pasir Sembung, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ambruk dan menimpa sejumlah bangunan milik warga, Kamis malam (18/5).
ADVERTISEMENT
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ambruknya TPT setinggi delapan meter dengan panjang 10 meter itu. Namun, kerugian materil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Seorang penghuni kontrakan Hilman (26 tahun), mengatakan sebelum TPT ambruk sempat terdengar suara gemuruh seperti bangunan yang akan runtuh. Dia dan keluarganya pun langsung berlari keluar rumah.
"Tidak lama kemudian, TPT yang terdiri dari batuan besar itu ambruk, dan menghantam dinding rumah hingga jebol," kata Hilman, kepada wartawan Jumat (19/5).
Upaya pembersihan material. Dok: Ist.
Hilman mengungkapkan, tembok tersebut menimpa dua bangunan kontrakan, sebuah mushola, dan MCK. Beruntung tidak ada korban, lantaran penghuni kontrakan berhasil menyelamatkan diri dan mushola serta MCK tengah sepi.
"Biasanya jam segitu yang mandi di MCK dan yang salat di mushola banyak. Tapi tadi sedang sepi. Jadi tidak ada korban. Tapi kontrakan temboknya jebol, sedangkan mushola dan MCK ambruk rata dengan tanah," jelasnya.
ADVERTISEMENT

Kondisi Tembok Sudah Lama Miring

Pemilik kontrakan, Jamaludin (40), menyebutkan telah beberapa kali mengingatkan pengelola TPAS Pasir Sembung untuk segera membetulkan TPT yang kondisinya sudah lama miring.
"Tembok tersebut sudah lama miring. Warga pun sudah mengingatkan agar TPT tidak dibangun terlalu tinggi. TPT ini, dibangun di tepian sungai. Tanahnya labil. Tapi pengelola tetap ngeyel tidak mau mendengar keluhan warga dan akhirnya kejadian seperti ini," kata Jamaludin.
Jamaludin menambahkan, untuk sementara penghuni kontrakan dipindahkan ke rumah kerabatnya yang lebih aman untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan kembali terjadi.
"Penghuni kontrakan rencananya akan mengungsi sementara ke rumah kerabatnya. Karena dinding temboknya hancur. Ditambah punya anak yang bayi. Khawatir ada kejadian susulan, karena di bagian lain TPT tersebut juga miring," pungkasnya.
ADVERTISEMENT