Muzani Bicara Soal Surat Prabowo Minta Coblos RK-Suswono yang Jadi Perbincangan

26 November 2024 12:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hadiri CEO Roundtable Forum, Presiden Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Hadiri CEO Roundtable Forum, Presiden Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Surat Presiden Prabowo Subianto yang berisi ajakan mencoblos Paslon Pilgub Jakarta nomor 01 Ridwan Kamil-Suswono tersebar di media sosial. Surat ini menjadi pembahasan karena tersebar di masa tenang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, surat ini juga menimbulkan pertanyaan karena dikirimkan oleh Prabowo yang merupakan seorang presiden.
Namun, ketua MPR RI Ahmad Muzani menyebut bahwa surat itu dikirim dalam kapasitas Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra, partai pengusung RK-Suswono.
“Itu surat cukup jelas tegas dalam kedudukan beliau sebagai ketua umum dan ketua dewan pembina Partai Gerindra begitu. Itu suratnya jelas,” ujar dia di gedung Parlemen m, Jakarta pada Selasa (26/11).
Muzani pun membantah bahwa surat itu dibuat pada masa tenang Pilkada 2024.
“Nggak (di masa tenang) ah, kemarin-kemarin (dibuatnya). Eh, kemarin apa kapan gitu loh. Sebelum masa tenang itu,” ujarnya.
Ia juga menyebut bahwa mungkin beberapa orang yang mengunggah surat itu di medsos baru mendapatkannya pada masa tenang.
ADVERTISEMENT
“Mungkin (baru dapat sekarang) ya,” ujarnya.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani dan Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Marthinus Hukom, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Di dalam surat yang beredar, Prabowo sebagai Ketua Umum Gerindra menyebut Ridwan Kamil dan Suswono adalah dua putera terbaik di Indonesia yang cocok memimpin Jakarta.
Surat itu sendiri tak mencantumkan tanggal dibuatnya. Namun, ada tanda tangan Prabowo.
Di dalamnya, Prabowo sempat menyebut agar penerima surat menggunakan kekuasaan dan kedaulatannya untuk memenangkan Rido di Pilgub Jakarta.