Muzani: Diterima atau Tidaknya Gus Miftah Mundur Hak Prerogatif Presiden

11 Desember 2024 13:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kota Yogyakarta, Rabu (11/12/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kota Yogyakarta, Rabu (11/12/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan soal diterima atau tidaknya pengunduran Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mundur sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto. Meski demikian, Muzani mengaku belum mengetahui keputusan dari Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Saya belum ketemu beliau," kata Muzani ditemui usai mengunjungi Kraton Yogyakarta, Rabu (11/12).
"Semua hak prerogatif beliau (Prabowo). Apakah disetujui atau ditolak," imbuhnya.
Termasuk, lanjut Muzani, apakah posisi Gus Miftah akan diganti dengan tokoh lain atau tidak juga merupakan hak Prabowo.
"Kalau disetujui, siapa penggantinya, hak prerogatif beliau sepenuhnya," ucap Ketua MPR ini.
Sementara itu, saat dikonfirmasi soal informasi Miftah bertemu Prabowo pada Senin lalu di Jakarta, Muzani mengaku belum dapat mengkonfirmasinya.
"Saya belum dapat update," katanya.
Pendakwah Gus Miftah saat mengumumkan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden di Ponpes Ora Aji, Kabupaten Sleman, Jumat (6/12). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
"Yang pasti kan beliau (Miftah) sudah memberikan declare, beliau mengajukan pengunduran diri," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto merespons keputusan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mengundurkan diri dari sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Prabowo menganggap Miftah seorang ksatria.
ADVERTISEMENT
"Saya kira itu (mundur) adalah tindakan bertanggung jawab tindakan ksatria. Beliau sadar beliau salah ucap. Beliau bertanggung jawab daan beliau mengundurkan diri," ujar Prabowo, dalam konferensi pers, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (6/12).
Prabowo menilai Miftah sadar telah melakukan kesalahan dalam berucap. Ia pun menghargai keputusan dari Miftah.