Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Muzani soal Reshuffle Kabinet: Saya Belum Dengar Ada Kasak-kusuk
29 April 2025 15:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ketua MPR RI Ahmad Muzani diminta tanggapan terkait rencana reshuffle kabinet Merah Putih dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Kabar reshuffle menguat setelah Hasan Nasbi mundur dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO).
Terkait masalah ini, Muzani mengaku belum mendapat kabar.
"Saya belum dengar. Saya belum dengar ada rencana, ada cerita, ada kasak-kusuk, saya belum dengar [reshuffle]," kata Muzani kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (29/4).
Muzani di Istana dalam rangka menemani Presiden Prabowo Subianto untuk makan siang. Ia mengatakan, tidak ada pembahasan soal Hasan Nasbi yang mundur dengan Prabowo.
"Tidak ada dibahas sama sekali (Hasan mundur), yang kedua saya juga belum baca terus terang belum melihat dan mendengar. Saya baru tadi dikasih tau oleh staf saya, jadi saya belum bisa komentar," kata Muzani.
Sebelumnya Hasan mengungkapkan alasan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor PCO. Ia menyebut karena ada sesuatu hal yang tak bisa diatasi.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku dalam beberapa kesempatan sudah sering menyampaikan apabila ada persoalan yang sudah di luar batas kemampuan maka dirinya akan mundur.
"Sudah pernah saya sampaikan kepada khalayak dalam beberapa tayangan podcast bahwa kalau ada sesuatu yang sudah tidak bisa lagi saya atasi atau kalau ada persoalan yang sudah di luar kemampuan saya, maka tidak perlu ribut-ribut, tidak perlu heboh-heboh, kita pun harus tahu diri dan kemudian mengambil keputusan untuk menepi," kata Hasan.
Hasan mengaku telah menyerahkan surat pengunduran diri itu kepada Presiden Prabowo Subianto melalui dua orang sahabatnya yakni Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.