Myanmar Bebaskan Hampir 6 Ribu Tahanan, Salah Satunya Eks Dubes Inggris

17 November 2022 15:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara berdiri di samping kendaraan militer protes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. Foto: STR/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Tentara berdiri di samping kendaraan militer protes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. Foto: STR/REUTERS
ADVERTISEMENT
Junta militer Myanmar membebaskan hampir 6.000 tahanan pada Kamis (17/11). Sejumlah nama prominem masuk dalam daftar bebas.
ADVERTISEMENT
Mereka yang akan menghirup udara bebas termasuk di antaranya eks Duta Besar Inggris Vicky Bowman, jurnalis Jepang Toru Kubota, dan seorang penasihat ekonomi Australia Sean Turnell.
Sejak junta militer mengudeta negara pada 2021 lalu, tindakan penangkapan terhadap pihak oposisi terus dilakukan, tak terkecuali warga negara asing.
Tindakan itu mengundang kecaman dunia. Akhirnya usai mendapat tekanan, seorang perwira militer senior di Myanmar memutuskan untuk membebaskan beberapa tahanannya untuk memperingati Hari Nasional.
Petugas penjara bersiap untuk pembebasan tahanan di luar penjara Insein di Yangon, myanmar, Sabtu (12/2/2022). Foto: Stringer/AFP
"Secara keseluruhan, 5.774 tahanan termasuk sekitar 600 tahanan perempuan akan dibebaskan," kata perwira seperti dikutip dari AFP.
Lebih lanjut, perwira militer tersebut memastikan bebasnya tiga nama prominen tersebut. Namun, ia tidak mengungkap kapan mereka akan dideportasi.

Hubungan Myanmar dengan dunia internasional

Sejak rezim militer Myanmar berkuasa, hubungan mereka dengan mayoritas negara dunia memburuk. Salah satunya dengan Pemerintah Inggris.
ADVERTISEMENT
Myanmar menangkap begitu banyak warga Inggris. Salah satunya Dubes Bowman. Tercatat Bowman menjabat sebagai Duta Besar Inggris untuk Myanmar dari 2002 hingga 2006.
Bowman ditangkap karena ia tinggal di alamat yang berbeda dari sertifikat pendaftaran orang asing. Ia bersama suaminya, Htein Lin, dipenjara selama satu tahun.
Aung San Suu Kyi Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun
Bukan cuma Inggris, warga Australia banyak pula yang ditangkap junta. Penangkapan ekonom Turnell menjadi sorotan tajam dunia. Sebab, Turnell diketahui menjabat sebagai penasihat pemerintahan sipil di bawah kepemimpinan Aung San Suu Kyi.
Suu Kyi adalah pemimpin sipil yang kekuasaan digulingkan militer. Kini, Suu Kyi ditangkap dan dijatuhkan berbagai dakwaan yang mengakibatkan dirinya terancam penjara selama ratusan tahun.
Karena bekerja dengan Suu Kyi, Turnell dianggap sebagai bagian kelompok oposisi. Turnell ditahan tak lama setelah kudeta Februari 2021.
ADVERTISEMENT
Dua bulan lalu, Turnell dan Suu Kyi dijatuhi hukuman oleh pengadilan junta tertutup karena melanggar undang-undang rahasia resmi. Turnell lalu dihukum tiga tahun penjara.
"Pembebasan Profesor Turnell adalah berita luar biasa setelah disandera oleh rezim, dan keluarga serta teman-temannya akan senang," kata analis independen David Mathieson.
Sedangkan jurnalis Jepang, Kubota ditangkap saat meliput unjuk rasa anti-pemerintah di Yangon pada Juli lalu. Kubota bersama kedua rekan warga Myanmar dijatuhi hukuman penjara selama 10 tahun.
Kubota adalah jurnalis asing kelima yang ditahan di Myanmar, setelah jurnalis Amerika Serikat Nathan Maung dan Danny Fenster, jurnalis Polandia Robert Bociaga, dan jurnalis Jepang lainnya Yuki Kitazumi. Selain Kubota jurnalis lain telah dibebaskan dan dideportasi.
ADVERTISEMENT
Penulis: Thalitha Yuristiana.