Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Myanmar Beri Amnesti untuk 4.900 Tahanan, Bagaimana Nasib Aung San Suu Kyi?
17 April 2025 12:58 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Kepala pemerintahan militer Myanmar memberikan amnesti kepada sekitar 4.900 tahanan untuk menandai tahun baru tradisional di sana. Meski demikian, masih belum jelas berapa banyak tahanan politik yang ditahan karena menentang kepemimpinan militer.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AP, Kamis (17/4), kepala junta militer Jenderal Min Aung Hlaing mengampuni 4.893 tahanan. Dilaporkan 13 tahanan asing juga akan dibebaskan dan dideportasi dari Myanmar.
Tahanan lainnya mendapatkan pengurangan hukuman, kecuali mereka yang dihukum karena kejahatan serius seperti pembunuhan dan pemerkosaan, atau mereka yang dihukum karena tindakan keamanan lainnya.
Jika mereka yang dibebaskan kembali melanggar hukum, mereka harus menjalani siswa hukuman awal mereka selain hukuman baru.
Amnesti massal di hari libur tidak biasa di Myanmar. Pembebasan tahanan yang dapat amnesti akan dilakukan di penjara di seluruh negeri.
Puluhan kerabat dan teman para tahanan menunggu di depan gerbang utama Penjara Insein di Yangon. Tidak ada detail terkait berapa tahanan yang akan dibebaskan dari Penjara Insein.
ADVERTISEMENT
Bagaimana Nasib Aung San Suu Kyi?
Amnesti ribuan tahanan itu menimbulkan pertanyaan baru: apakah Aung San Suu Kyi termasuk di antara ribuan tahanan yang dibebaskan?
Myanmar dipimpin oleh rezim militer sejak 1 Februari 2021 saat militer melengserkan pemerintahan pemimpin terpilih, Aung San Suu Kyi. Pengambilalihan kekuasaan tak lepas dari perlawanan masyarakat. Hingga saat ini, Myanmar berada dalam perang saudara.
Sekitar 22.197 tahanan politik termasuk Aung San Suu Kyi masih ditahan hingga Jumat (11/4) lalu menurut Assistance Association for Political Prisoners, organisasi independen yang menyimpan perhitungan detail penangkapan dan korban yang terkait dalam konflik politik nasional.
Banyak dari tahanan politik yang ditahan atas tuduhan penghasutan. Tuduhan ini banyak digunakan untuk menahan mereka yang mengkritik pemerintah atau militer, dan menghukum mereka hingga 3 tahun penjara.
ADVERTISEMENT
Masih Berkabung Pasca Gempa, Myanmar Rayakan Tahun Baru dengan Tenang
Perayaan tahun baru Myanmar, Thingyan, tahun ini lebih tenang dari biasanya karena masa berkabung nasional akibat gempa dahsyat yang mengguncang negara itu bulan lalu. Myanmar tengah berjuang pulih dari pasca gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang menewaskan sekitar 3.725 orang, meratakan berbagai fasilitas hingga bangunan bersejarah.
Dalam pidato tahun baru yang dipublikasikan hari ini, Min Aung Hlaing mengatakan pemerintahannya akan melakukan langkah-langkah rekonstruksi dan rehabilitasi di wilayah terdampak secepat mungkin.
Ia juga menyinggung kembali rencana menggelar pemilihan umum pada akhir tahun dan meminta kelompok oposisi yang berperang melawan militer untuk menyelesaikan konflik dengan cara politik.
Selama hari libur, pertempuran antara militer dan pasukan pro demokrasi berlanjut. Terjadi bentrokan bersenjata di desa-desa, namun jumlah korban masih belum jelas.
ADVERTISEMENT