Myanmar Geser Afghanistan Jadi Negara Penghasil Opium Terbesar di Dunia

12 Desember 2023 16:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani memanen getah opium di distrik Gereshk, provinsi Helmand, Afghanistan, pada 13 April 2019. Foto: NOOR MOHAMMAD / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petani memanen getah opium di distrik Gereshk, provinsi Helmand, Afghanistan, pada 13 April 2019. Foto: NOOR MOHAMMAD / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Myanmar menggeser Afghanistan jadi negara penghasil opium terbesar pada 2023. Laporan itu dirilis PBB pada Selasa (12/12).
ADVERTISEMENT
Menurut laporan badan urusan penanganan narkotika PBB (UNODC) pada tahun ini produksi opium di Myanmar mencapai 1.080 metrik ton. Opium merupakan bahan dasar utama untuk memproduksi heroin.
Myanmar ada peringkat wahid setelah produksi opium di Afghanistan merosot sampai 95 persen atau hanya sebanyak 330 ton pada tahun ini. UNODC menyatakan, faktor utama penurunan adalah larangan penanaman opium oleh Taliban sejak April 2023.
Sementara itu, salah satu wilayah di Myanmar berada di segitiga emas perbatasan Laos dan Thailand. Wilayah tersebut dikenal sebagai produsen serta titik perdagangan opium dan bahan pembuat narkoba lainnya.
Data UNODC nilai ekonomi dari bisnis narkoba di Myanmar kini meningkat sampai USD 1 miliar hingga USD 2,4 miliar. Angka itu setara dengan 1.7 persen sampai 4.1 persen PDB Myanmar.
ADVERTISEMENT
Produksi juga begitu melesat dari 2022 lalu yang ketika itu memproduksi sebanyak 790 metrik ton opium.
Salah satu pendukung lain yaitu lebih banyak petani yang beralih menanam opium. Sebab, perekonomian Myanmar yang merosot akibat konflik membuat petani sulit untuk mendapat untung dengan bertani tanaman lain.
"Akses buruk terhadap pasar dan infrastruktur negara buruk ditambah inflasi merajalela tampaknya memainkan peran penting terhadap keputusan petani pada akhir 2022 untuk menanam lebih banyak opium," kata laporan tersebut seperti dikutip dari Reuters.
Di saat bersamaan UNODC mengumumkan 2022 sampai 2023 produksi opium dunia tertinggi selama 20 tahun terakhir.