Nadiem Hadiri Peringatan Hari Guru Nasional, Singgung soal Kurikulum Merdeka

26 November 2022 11:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim pada pembukaan IOI 2022 di Yogyakarta. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim pada pembukaan IOI 2022 di Yogyakarta. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Mendikbudristek Nadiem Makarim menghadiri acara puncak perayaan Hari Guru Nasional 2022 bertajuk 'Serentak Berinovasi Wujudkan Merdeka Belajar'. Kurikulum merdeka menjadi salah satu yang dibahas Nadiem dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
Dengan mengenakan kaos putih dengan tulisan 'Merdeka Belajar', Nadiem memberikan sambutan di hadapan para guru yang hadir. Ia mengatakan kurikulum merdeka dapat memberikan keleluasaan bagi para guru untuk membuat inovasi dalam memberikan pembelajaran.
"Kita memasuki babak baru era baru dengan kurikulum yang memberikan kekuasaan jauh lebih besar untuk para guru. Para guru bisa mengembangkan project-project kreatif yang membuat pembelajaran jauh lebih menyenangkan," kata Nadiem di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (26/11).
Mendikbudristek Nadiem Makarim di puncak perayaan Hari Guru. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Selain itu, Nadiem menyebut bahwa dengan kurikulum merdeka, maka kurikulum mata pelajaran telah dirampingkan.
"Bukan hanya itu, di kurikulum merdeka materinya juga dirampingkan. Sehingga guru diberikan waktu dan ruang untuk mendalami setiap mata pelajaran," tutur Nadiem.
Dengan kurikulum dirampingkan, para guru dinilai memiliki kebebasan untuk memberikan waktu kepada murid yang tertinggal dalam satu mata pembelajaran.
ADVERTISEMENT
"Makanya kita rampingkan sehingga guru bisa mendalami. Bukan cuma itu di kurikulum merdeka pertama kalinya kita memberikan kebebasan untuk para guru untuk bisa maju dan mundur sesuai dengan kompetensi dan kemampuan murid-muridnya," kata dia.
"Kalau guru merasa anak-anak muridnya tertinggal mereka boleh mundur 1 bahkan 2 tahun ke belakang untuk mengejar ketertinggalan," lanjutnya.
Nadiem menuturkan jika murid diberikan waktu belajar sesuai kemampuan, maka dampak signifikan pembelajaran terhadap anak dapat dirasakan.
"Bayangkan dampaknya di daerah-daerah seluruh Indonesia. Jadwalnya lebih fleksibel sekarang, dulu per minggu sekarang diatur per tahun. Sehingga kalau guru-guru SD kepengin sekarang fokus ke satu matkul agar tidak ada anak ketinggalan itu bisa dilakukan. Jangan lupa kurikulum merdeka didesain oleh guru dan untuk guru," tutupnya.
ADVERTISEMENT