Nadiem Klarifikasi Pendidikan Militer Mahasiswa: Sukarela, Tak Ada Paksaan

27 Agustus 2020 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Nadiem Makarim saat rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim saat rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Mendikbud Nadiem Makariem mengklarifikasi polemik pro dan kontra pendidikan militer untuk mahasiswa yang belakangan ramai diperbincangkan. Dia menegaskan tak ada paksaan dalam program itu.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Nadiem saat rapat kerja bersama Komisi X DPR di Senayan, Jakarta, Kamis (27/8).
"Biar tidak liar lagi isunya, saya kaget ada di mana-mana wajib militer dan topik bela negara. Jadi, saya langsung selesaikan, tidak ada yang namanya pemaksaan kurikulum militer atau bela negara di dalam universitas kita," kata Nadiem.
"Itu sama sekali tidak jadi bahan diskusi dan itu adalah spekulasi yang terjadi," imbuhnya.
Coverstory - Bela Negara. Foto: Indra Fauzi/kumparan
Ide pendidikan militer mahasiwa itu memang lahir dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan), nantinya Kemendikbud bersama Kemenhan berkoordinasi untuk memastikan berjalannya pendidikan militer mahasiswa.
"Satu hal saja yang kami diskusikan dengan Kemenhan yang saya sangat semangat adalah sebagai bagian dari kampus merdeka, bisa mengambil satu semester magang di perusahaan satu semester exchange di kampus lain satu semester mengajar di kampus mengajar, dan bisa juga mengambil program secara volunteer kalau mau masuk program latihan perwira official training, kayak di Amerika namanya," papar Nadiem.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi TNI AD. Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati
Nadiem kembali menegaskan, sifat dari pendidikan militer yang dimaksud hanya sukarela. Nantinya, mahasiswa bisa mendapatkan Sistem Kredit Semester (SKS) jika ingin ikut program tersebut.
"Kepingin mengikuti itu, dia berhak mendapatkan SKS untuk program itu, dan itu baik sekali melatih kepemimpinan, melatih ketahanan nasional dia belajar ilmu ketahanan nasional, belajar ilmu militer dan secara fisik juga tambah kuat. Jadi, voluntery saja semuanya suka rela," ucapnya.
Lebih lanjut, Nadiem menegaskan, tak mungkin ketika Kemendikbud menggalakkan merdeka belajar namun di satu sisi memaksa untuk ikut pendidikan militer.
"Mana mungkin kita akan mendorong merdeka belajar lalu memaksa maksa mahasiswa untuk belajar (militer), tidak ya. Jadi, mohon klarifikasi apa pun yang kita lakukan pasti dalam asas dan spirit kemerdekaan, merdeka suka rela mahasiswa dan siswa memilih sendiri," tandas Nadiem.
ADVERTISEMENT
----------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona