Nadiem: Klaster Sekolah karena Guru Positif Corona Sebelum Tatap Muka Dimulai

27 Agustus 2020 11:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat menghadiri Rapat kerja komisi X DPR RI, Selasa (28/1). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat menghadiri Rapat kerja komisi X DPR RI, Selasa (28/1). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekolah menjadi salah satu klaster penyebaran virus corona baru usai pemerintah kembali membuka sekolah untuk pembelajaran tatap muka di zona hijau dan kuning. Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan pihaknya telah melakukan investigasi terkait klaster corona di sekolah.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, Nadiem mengatakan klaster sekolah terjadi karena banyak guru yang dinyatakan sudah positif corona sebelum kegiatan belajar tatap muka berlangsung.
"Kami telah melakukan investigasi kami sendiri, mengenai yang disebut media sebagai klaster-klaster. Banyak yang memang ketahuan positif ketika tes itu dilakukan sebelum tatap muka," kata Nadiem saat rapat kerja bersama Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (27/8).
"Jadi kami mengecek langsung, ternyata banyak guru-guru ini yang positif, yang melakukan PJJ tetapi bekerja di sekolah," lanjut dia.
Nadiem mengatakan kejadian guru positif corona sebelum kegiatan belajar tatap muka berlangsung, banyak terjadi di sejumlah wilayah. Untuk itu, ia mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan.
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di sekolah. Foto: Shutter Stock
"Jadi, kita tidak tahu mereka positif sampai ada rencana pembukaan. Jadi ini banyak sekali terjadi. Sebelum tatap muka ketahuan gurunya positif. Inilah pentingnya protokol itu, karena kita tidak akan tahu," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Beberapa kasus yang gurunya positif itu siswa siswa sedang dalam proses PJJ. Kebanyakan yang kita lihat klaster-klaster ini bukan karena kebijakan relaksasi, tetapi karena memang kondisi infeksi yang terjadi sebelumnya saat kita berencana melakukan tatap muka," jelas dia.
Lebih lanjut, Nadiem menuturkan sekolah yang mengetahui adanya guru yang dinyatakan positif corona, langsung menutup kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah. Nadiem pun menegaskan komitmen Kemendikbud untuk membuka sekolah seaman mungkin.
"Dan sekolah yang mengetahui ini langsung ditutup. Karena memang itu protokolnya sebagaimana Presiden sebutkan harus ada rem dan gas. Misi terpenting Kemendikbud sekarang atau objektif terpenting, bagaimana mengembalikan anak anak ke sekolah tatap muka seaman mungkin, secepat mungkin," tandas Nadiem.