Nadiem Makarim Perintahkan Sekolah Ditutup Kembali Bila Muncul Kasus Corona Baru

11 Agustus 2020 15:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Nadiem Makarim saat melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim saat melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kemendikbud memperbolehkan kegiatan belajar tatap muka dilakukan di zona hijau dan kuning, dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan di lingkungan sekolah. Meski demikian, Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan pemda bisa menutup kembali sekolah bila muncul kasus baru virus corona.
ADVERTISEMENT
"Kalau pun zona itu berubah status dari kuning ke oranye, maka tatap muka tidak boleh dilanjutkan lagi. Kalau ada yang terbukti terpapar, sekolah itu tidak boleh tatap muka sampai kondisinya aman," ujar Nadiem dalam program To The Point Kumparan, Selasa (11/8).
Nadiem mengatakan, setiap sekolah harus siap membuka dan menutup sekolah tergantung kondisi penyebaran virus di daerah masing-masing.
"Jadi dalam kondisi ini, kita sebagai penyedia sistem pendidikan harus bisa belajar untuk membuka dan menutup dengan kondisi (pandemi) ini. Kalau tidak, kita akan tutup kesempatan bagi semua," tegasnya.
Sejumlah siswa-siswi baru mengikuti upacara di SMAN 2 Bekasi di Jawa Barat. Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Nadiem mengatakan bila hal itu tidak dilakukan, akan menimbulkan ketimpangan atau ketertinggalan yang dialami oleh peserta didik. Apalagi hingga saat ini tercatat banyak daerah yang sarana dan prasarananya tidak mumpuni untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
ADVERTISEMENT
"Banyak desa-desa yang tidak terjangkit corona, tidak optimal PJJ," ungkap Nadiem.
Meski begitu, Nadiem kembali menekankan bahwa tidak ada bentuk pemaksaan dari pemerintah kepada sekolah ataupun pemda untuk mengikuti aturan itu. Pembukaan sekolah tatap muka dapat dilakukan tentunya dengan pertimbangan kondisi yang dimiliki oleh pemerintah daerah dan pihak sekolah.
"Kami beri rambu-rambu dari pusat, ini konservatif. Kita unit pendidikan kita malah lebih konservatif relaksasinya dibanding ekonomi," kata Nadiem.
"Ini bukan pemaksaan, ini hanya arahan kalau pemda di zona kuning dan hijau siap dan mengikuti checklist yang ketat untuk tatap muka, mereka boleh melaksanakan dengan sistem shift, rotasi dan lainnya," pungkasnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: