Nadiem Minta Kamus Sejarah Indonesia yang Dijual Online Segera Ditarik
ADVERTISEMENT
Mendikbud Nadiem Makarim meminta kamus sejarah Indonesia yang dijual secara online melalui marketplace maupun online shop untuk segera ditarik.
ADVERTISEMENT
"Sudah kami minta sekarang untuk segera bisa mencari dan merevisi dan menariknya sebaik mungkin," kata Nadiem usai bertemu dengan Ketua PBNU Said Aqil, Kamis (22/4).
Nadiem menuturkan, Kemendikbud akan menyempurnakan kamus sejarah Indonesia sebelum kembali diedarkan. Dia berpesan agar Kemendikbud memiliki tim yang komprehensif untuk menyaring informasi yang dimuat di buku, khususnya terkait sejarah.
"Tentunya kami harus punya tim yang secara komprehensif lebih ketat filtering konten daripada buku-buku yang dipublikasikan, apalagi yang hubungannya dengan sejarah. Itu adalah pesan saya kepada tim saya," ujarnya.
Selama menjabat, Nadiem memastikan akan merangkul sumber-sumber terkait penyusunan buku sejarah agar kejadian serupa tak terulang kembali.
"Mulai dari sekarang ini, di masa saya ini tidak bisa terjadi lagi. Kita pastikan apalagi yang berhubungan dengan isu sensitif seperti sejarah kita, itu harus benar-benar ada panelnya, SDM sejarawannya, organisasi masyarakat terlibat, dan lain-lain," kata Nadiem.
ADVERTISEMENT
"Jadi itu merupakan sebuah inisiatif baru. Sebenarnya dengan adanya isu ini terbuka, pasti menurut saya quality control di Kemendikbud akan malah meningkat kualitasnya," lanjutnya.
Ia juga memastikan ke depan Kemendikbud akan menerbitkan buku dengan kualitas yang jauh lebih baik.
"Semua hal yang menciptakan isu seperti ini adalah pembelajaran yang sangat baik. Sehingga ke depannya kita bisa menciptakan dan mempublikasikan buku-buku dengan kualitas yang jauh lebih baik," tutup Nadiem.
kumparan mencoba menelusuri sejumlah marketplace seperti Bukalapak, Shopee, dan Tokopedia. Di sana masih terdapat beberapa toko yang menjual kamus sejarah Indonesia secara online.