Nadiem: PJJ Sudah Terlalu Lama, Jangan Korbankan Mental Murid-murid

5 Mei 2021 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Nadiem Makarim.
 Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Mendikbud Ristek Nadiem Makariem memastikan Indonesia akan segera menerapkan pembelajaran tatap muka. Namun, pembelajaran tatap muka itu akan dilakukan terbatas dan dengan protokol kesehatan ketat.
ADVERTISEMENT
Salah satu pertimbangan Nadiem adalah sudah lamanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berlangsung, sehingga mempengaruhi mental anak didik.
"Sudah terlalu lama saat ini proses PJJ ini terjadi dan kita tidak bisa menunggu lagi dan mengorbankan kesehatan mental murid-murid kita. Realisasi di pemerintah, pemerintah daerah pun sudah mulai menyadari ini," kata Nadiem dalam acara diskusi Perayaan Hardiknas PDIP secara virtual, Rabu (5/5).
Siswa sekolah Madrasah Ibtidaiyah Pasawahan menggunakan radio Handy Talky (HT) saat pembelajaran jarak jauh di kawasan hutan, Dusun Ciakar, Desa Pasawahan, Kecamatan Banjaranyar Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Foto: Adeng Bustomi/ANTARA FOTO
Dijelaskan Nadiem data di seluruh dunia menunjukkan efektivitas PJJ menurun di saat pandemi melanda dunia. Sebab, dari laporan yang ada terdapat berbagai macam kendala yang dialami siswa.
"Di Indonesia ada masalah konektivitas yang tidak reliable, ada masalah yang tidak punya gawai. Nah, itu adalah masalah-masalah yang fundamental sehingga pelaksanaan PJJ sangat sulit dilakukan," papar Nadiem.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dari sisi peserta didik, Nadiem menyinggung psikososial siswa yang mengalami kejenuhan dengan banyaknya video conference dan kondisi belajar yang tidak dinamis.
"Mereka juga banyak yang kesepian dan mengalami depresi. Karena tidak ketemu dengan teman-temannya, guru ya dan berbagai macam permasalah domestik lainnya," ujar Eks Bos Gojek itu.
"Mulai dari stres karena terlalu banyak berinteraksi di rumah, kurang keluar, kita tahu juga mengalami berbagai macam kekerasan domestik di rumah tangga, ini juga di dunia tidak hanya Indonesia," sambung Nadiem.
Atas dasar itu, menurut Nadiem, PJJ juga membuat peningkatan level stres dari orang tua. Sebab, dengan kesibukannya mencari nafkah di saat bersamaan juga harus membimbing anak-anaknya dengan proses pembelajaran jarak jauh ini.
ADVERTISEMENT
"Jadi, ada banyak faktor yang membuat PJJ ini tidak optimal bagi banyak sekali bagian dari masyarakat kita apalagi di daerah terluar di mana infrastruktur tidak memadai" tegas Nadiem.
Dalam acara itu, hadir juga Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Willujeng, Anggota Komisi X DPR Andreas Pareira (Moderator), Politikus PDIP Budiman Sujatmiko dan lain-lain.