Nadiem Sebut 400 Orang Tim Bayangan, Berapa Sebenarnya Pegawai Kemendikbud?

28 September 2022 18:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto: Dok. kemendikbudristek
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbudristek Nadiem Makarim. Foto: Dok. kemendikbudristek
ADVERTISEMENT
Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim, menghadiri forum Transforming Education Summit oleh PBB, di New York, Amerika Serikat, pada Sabtu (17/9).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengungkap adanya shadow team atau tim bayangan sebanyak 400 orang yang membantu Kemendikbud Ristek menciptakan berbagai aplikasi untuk pendidikan.
Hal itu membuat kita bertanya, sebenarnya berapa, sih, total pegawai di Kemendikbudristek sehingga diperlukan tim bayangan dari luar kementerian? Mari kita lihat datanya.
Berdasarkan data dari Biro SDM Kemendikbud Ristek, total pegawai di 9 unit utama pusat eselon I tercatat sebanyak 16.210.
Sembilan unit utama pusat tersebut, yaitu:
1. Sekretariat Jenderal
2. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
4. Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
5. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi
6. Direktorat Jenderal Kebudayaan
ADVERTISEMENT
7. Inspektorat Jenderal
8. Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
9. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Ribuan pegawai tersebut terdiri dari PNS aktif dan CPNS aktif.
Dari 9 unit utama pusat tersebut, PNS aktif terbanyak ada pada unit Sekretariat Jenderal (Setjen), yakni sebanyak 8.187 pegawai. Kemudian CPNS aktif terbanyak ada pada Ditjen Kebudayaan yang sebanyak 577 orang.
Berikut datanya:
Terbaru, Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto, mengungkap bahwa tim bayangan yang dimaksud adalah vendor yang merupakan bagian dari anak perusahaan PT Telkom Indonesia, disebut GovTech Edu, bukan dari sumber daya manusia (SDM) atau ASN yang sudah ada di Kemendikbud Ristek.
Ia mengatakan, Kemendikbud Ristek perlu mengubah cara kerja khususnya dibidang pengembangan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran, terutama saat pandemi.
ADVERTISEMENT
"Sesuai penjelasan Mas Menteri dalam acara di PBB, krisis pembelajaran yang dialami Indonesia dan diperburuk pandemi hanya dapat diatasi melalui dukungan teknologi dalam sistem pendidikan. Transformasi teknologi yang diterapkan Kemendikbudristek tidak bisa hanya menghadirkan produk atau platform teknologi, tetapi perlu mengubah cara kerja," jelasnya kepada kumparan, Rabu (28/9).