Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak membantah terlibat pembunuhan Altantuya Shaariibuu pada 2006. Bahkan, Najib berani menyampaikan sumpah mubahalah di masjid usai salat Jumat (20/12).
ADVERTISEMENT
Sumpah mubahalah ini disampaikan Najib menyusul tuduhan dari pelaku pembunuhan Altantuya, Azilah Hadri. Hadri yang merupakan polisi pengawal pribadi Najib mengaku diperintahkan bosnya untuk menghabisi nyawa bekas model Mongolia sekaligus penerjemah itu.
Atlantuya dibunuh dengan ditembak, lalu jasadnya diledakkan dengan bom. Hadri pada pengadilan Rabu lalu mengatakan pembunuhan itu diperintahkan oleh Najib yang ketika itu menjabat wakil perdana menteri.
Najib membantah keras tuduhan itu. Diberitakan Reuters, di Masjid Kampung Baru, Kuala Lumpur, Najib mengucap sumpah mubahalah atau sumpah laknat.
Dalam mubahalah, Najib bersumpah tidak memerintahkan pembunuhan Altantuya. Jika dia berbohong, maka dia akan dilaknat. Namun jika dia benar, maka orang yang memfitnahnya akan celaka.
"Di rumah Allah yang mulia ini dan Jumat yang berkah ini, saya Mohammad Najib bin Tun Haji Abdul Razak dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang, berikrar dan bersumpah tidak pernah mengarahkan mana-mana individu untuk membunuh seorang wanita warga negara Mongolia yang bernama Altantiya Shaariibuu," kata Najib di hadapan para jemaah.
Dalam sumpahnya, Najib juga mengatakan tidak pernah berjumpa atau mengenali Altantuya.
ADVERTISEMENT
"Jika saya berdusta maka laknat Allah atas diri saya. Jika saya benar, maka mereka yang memfitnah saya dan tidak bertaubat akan dilaknat oleh Allah," kata Najib.
Sebelumnya dua pelaku pembunuhan Altantuya, Hadri dan Sirul Azhar Umar, telah kabur ke Australia untuk mencari suaka setelah divonis mati pengadilan Malaysia. Suaka mereka ditolak, lalu mereka meminta keringanan hukuman dengan imbalan mengungkapkan dalang pembunuhan Altantuya.
Pembunuhan Altantuya adalah salah satu kasus yang kembali menerpa Najib setelah dia kalah dari Mahathir Mohamad dalam pemilu lalu. Saat ini Najib tengah didera puluhan dakwaan korupsi lembaga investasi 1MDB.