Nakes Mulai Screening Kesehatan Jemaah Haji Jelang Armuzna: Darah Tinggi-Gula

19 Juni 2023 17:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan jemaah haji di Misfalah, Makkah, Senin (19/6). Foto: Ahmad Romadoni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan jemaah haji di Misfalah, Makkah, Senin (19/6). Foto: Ahmad Romadoni/kumparan
ADVERTISEMENT
Proses puncak ibadah haji 2023 semakin dekat. Petugas terus menyiapkan jemaah haji agar tetap fit, salah satunya dengan memeriksa kesehatan mereka.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan kesehatan difokuskan pada jemaah lansia dan risiko tinggi (risti). Pemeriksaan kesehatan ini juga untuk mendata jemaah haji mana yang membutuhkan penanganan lebih saat puncak haji.
"Screening jemaah lansia dan risti dilakukan untuk persiapan menuju Armuzna [Arafah, Muzdalifah, Mina]. Kami ingin memastikan jemaah terutama yang risti," kata petugas kesehatan kloter SOC-13, dr. Annta Kern, di Misfalah, Makkah, Senin (19/6).
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan jemaah haji di Misfalah, Makkah, Senin (19/6). Foto: Ahmad Romadoni/kumparan
Bagi jemaah haji lansia dan risti, terapi mulai dilakukan dari sekarang. Sejumlah obat sudah diberikan kepada jemaah.
"Rata-rata punya komorbid tekanan darah tinggi dan gula darah. Yang tekanan darahnya tinggi masih ada waktu dan kesempatan pengobatan sampai puncak ibadah haji," jelas dia.
Annta mengatakan, ada 282 jemaah haji yang masuk dalam kategori risti. Dari jumlah itu, ada 111 jemaah usianya di atas 60 tahun.
ADVERTISEMENT
"Rata-rata punya komorbid tensi tinggi, gula, dan jantung. Ada 1 jemaah yang masih dirawat inap karena komorbid jantung dan masalah dehidrasi," tutur dia.
Annta mengatakan, setiap harinya tenaga kesehatan berkeliling kamar jemaah untuk memastikan kesehatan mereka.
Petugas kesehatan memeriksa kesehatan jemaah haji di Misfalah, Makkah, Senin (19/6). Foto: Ahmad Romadoni/kumparan
Seorang jemaah asal Kendal, Uliyatut Tadzkiroh (49), mengatakan dia sangat rajin datang ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatannya. Sejauh ini tidak ada keluhan yang dialami kecuali batuk dan pilek.
"Sangat bermanfaat buat saya untuk menghadapi puncak haji, itu kan puncak ibadah kita. Selama ini keluhan kesehatan batuk dan pilek karena udara," kata Uliyatut.
Puncak haji di Armuzna dimulai pada 8 Zulhijah (26 Juni). Saat itu jemaah Indonesia mulai dibawa ke Arafah untuk melaksanakan wukuf pada esok harinya, 9 Zulhijah (27 Juni). Wukuf di Arafah adalah syarat sah haji.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, jemaah bergerak ke Muzdalifah dan berlanjut ke Mina.