news-card-video
29 Ramadhan 1446 HSabtu, 29 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Nakes RSUP Sardjito Protes THR Dibayar Cuma 30 Persen, Walk Out saat Audiensi

25 Maret 2025 18:46 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pegawai dan nakes menggelar aksi protes THR di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Selasa (25/3/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pegawai dan nakes menggelar aksi protes THR di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Selasa (25/3/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Ratusan tenaga kesehatan (nakes) dan pegawai di RSUP Dr. Sardjito memprotes tunjangan hari raya (THR) yang cair hanya 30 persen dari besaran insentif.
ADVERTISEMENT
Mereka sempat beraudiensi dengan jajaran direksi RSUP Dr Sardjito termasuk Dirut dr Eniarti di lantai 4 Gedung Gedung Administrasi Pusat (GAP) Sardjito, Selasa (25/3), tetapi buntu.
Audiensi ini diawali dengan penjelasan direksi soal gaji, insentif, hingga THR. Sesi kemudian dilanjutkan dengan tanya-jawab.
Di tengah-tengah audiensi ini mayoritas nakes dan pegawai memilih walk out atau keluar dari ruangan. Mereka tampak tak senang dengan jalannya audiensi.
Sementara di ruangan tersisa sejumlah perwakilan termasuk dari dokter hingga perwakilan perawat, hingga bagian farmasi.
"Ini (audiensi) persaudaraan aja untuk perbaikan rumah sakit tidak ada yang lain," kata dr Bhirowo Yudo salah satu perwakilan pegawai ditemui usai audiensi.

Soal Walk Out

Sejumlah pegawai dan nakes menggelar aksi protes THR di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Selasa (25/3/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dia membenarkan THR bagi pegawai di RSUP Dr Sardjito hanya 30 persen.
ADVERTISEMENT
"Ya mungkin (teman-teman) rasanya kok beda dengan tahun lalu. Harapannya bisa diperbaiki apakah seperti tahun lalu atau nggak," katanya.
Bhirowo membenarkan beberapa teman-teman nakes tadi memutuskan walk out.
"Ya mungkin merasa belum (puas). Kata-kata itu kan terakhir tadi kan direksi akan berjanji untuk memperbaiki remunerasinya (insentif). Mungkin itu kata kuncinya, belum tersampaikan teman-teman sudah pada pulang. Semoga tidak terjadi aksi yang lebih besar," katanya.
Keluhan lain dari nakes dan pegawai adalah beban kerja yang semakin tinggi tapi apresiasi dinilai kurang.
"Beban kerja iya (tinggi). Reward-nya juga disesuaikan. Ya biasalah manusiawi," katanya.
Sejumlah pegawai dan nakes menggelar aksi protes THR di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Selasa (25/3/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Meski ada persoalan ini, Bhirowo memastikan pelayanan masyarakat tetap diberikan dengan baik. "Insyaallah pelayanan tetap jalan," katanya.

Kata Dirut RSUP Dr Sardjito

Dirut RSUP Dr Sardjito, dr Eniarti, mengatakan tuntutan yang disampaikan nakes dan pegawai merupakan hak. Tadi sudah ada kesepakatan untuk mengevaluasi THR kembali.
ADVERTISEMENT
"Yang jelas hak itu sudah kita berikan. Yang hak 100 persen itu kan adalah gaji. Gaji itu sudah kita berikan 100 persen. Sekarang yang dituntut adalah insentifnya kan. Jadi insentif THR dari hal tersebut," kata Eniarti.
Meski akan evaluasi, Eniarti menjelaskan tetap ada rambu-rambu indikator terhadap kemampuan keuangan rumah sakit yang harus dijaga.
"30 persen itu sudah ada aturan dari Dirjen Pelayanan Kesehatan khususnya untuk tadi pengelola dan teman-teman kami yang memakai fee for service," katanya.
THR 30 persen ini menurut Eniarti tidak hanya di Sardjito. "Tergantung rumah sakit masing-masing, pendapatan (rumah sakit) tentu juga berbeda," ujarnya.
Sementara soal RSCM yang memberikan THR 100 persen, apa tanggapan Eniarti? "Soal RSCM bisa 100 persen lah monggo kan mereka punya hitungan sendiri," katanya.
ADVERTISEMENT
Lalu apabila Sardjito memberikan THR 100 persen apakah keuangan rumah sakit terdampak?
"Kami simulasikan dulu, saya tidak bisa menyampaikan sekarang, kami simulasi dulu," katanya.
Di sisi lain, Eniarti juga tak mempermasalahkan soal walk out para anak buahnya.
"Enggak apa-apa, itu kan jamnya, memang harus peralihan kerja juga," bebernya.
Sementara itu, pantauan kumparan, beberapa nakes sempat menunggu Eniarti keluar gedung. Ketika melintas mereka meneriakkan "turun, turun, turun!"