Nama-Nama Capim dan Dewas KPK: Ada Eks Menteri, Jurnalis, Hakim MK & Pejabat BIN

25 Juli 2024 6:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi KPK. Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi KPK. Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panitia Seleksi (Pansel) mengumumkan ada 236 calon pimpinan (Capim) dan 146 calon dewan pengawas (Dewas) KPK periode 2024-2029 yang lolos seleksi administrasi. Banyak nama-nama besar yang ingin terlibat dalam komisi anti rasuah ini.
ADVERTISEMENT
Dari data yang diterima, ada nama Sudirman Said eks Menteri ESDM, hingga Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (BIN) Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Berikut beberapa nama itu:
Calon Pimpinan KPK, Sudirman Said, Budiman Tanuredjo, sampai Antam Novambar
Menteri ESDM periode 2014-2016, Sudirman Said turut serta dalam seleksi capim KPK periode 2024-2029. Ia punya rekam jejak pendidikan yang mentereng.
Ia adalah lulusan George Washington University, Washington DC, USA untuk program Master of Business Administration, majoring in Human Resources Management and Organizatiponal Behavioral & Development. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Admin di PT Petrokimia Nusantara Interindo pada 2003 hingga 2008.
Sudirman Said di program Info A1 kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sudirman merupakan pendiri Badan Pelaksana Masyarakat Transparasi Indonesia bersama dengan Erry Riana (Mantan Pimpinan KPK), Kuntoro Mangkusubroto (Mantan Kepala UKP4), Sri Mulyani (Menteri Keuangan), dan beberapa tokoh lainnya.
ADVERTISEMENT
Berikutnya ada jurnalis senior, Budiman Tanuredjo. Lulusan S1 Teknik Nuklir UGM dan Ilmu Politik UI, ini pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi Harian Kompas pada 2014-2016. Rekam jejaknya sebagai jurnalis tak perlu diragukan, ia pernah menyabet penghargaan Adinegoro Awards dan Anugerah Muhammad Yamin.
Eks Menko Polhukam, Mahfud MD bersama Wartawan Senior Kompas, Budiman Tanuredjo saat ditemui awak media di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Lalu ada juga bekas jubir KPK, Johan Budi. Mantan staf khusus presiden 2016-2019 ini kini adalah anggota DPR RI Fraksi PDIP, dan berencana mundur setidaknya sebelum seleksi dimulai.
"Saya berencana mundur dari DPR dan Partai PDIP, tapi perlu proses pengunduran diri. Paling tidak sebelum proses seleksi di Pansel Capim KPK selesai," kata Johan saat dikonfirmasi, Rabu (24/7).
Selain sipil, anggota Polri aktif juga ada yang mendaftar sebagai calon pimpinan KPK, macam Komjen Agung Setya Imam, eks Kapolda Sumatera Utara yang akan menerima jabatan baru di BIN. Atau Komjen RZ Panca Putra, yang saat ini menjabat sebagai Sestama Lemhanas RI. Ia pernah mengemban jabatan sebagai Direktur Penyidikan KPK.
ADVERTISEMENT
Ada juga Irjen Djoko Poerwatno, yang masih aktif sebagai Kapolda Kalimantan Tengah.
Kapolda Sumut Komjen Pol Agung Setya Imam usai Apel Operasi Patuh Toba di Polda Sumut, Senin (15/7/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
Sementara dari Purnawirawan Polri, ada nama-nama seperti Komjen (purn) Antam Novambar eks Wakabareskrim dan Irjen (purn) Ike Edwin yang pernah mengemban jabatan sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
Selain nama-nama di atas, ada sejumlah nama lain yang daftar sebagai capim KPK. Mulai dari Nyoman Wara (Auditor BPK), Maria Kristi Endah Murni (Dirjen Perhubungan Udara), Poengky Indarti (Kompolnas), Yanuar Nugroho (eks Deputi II Kepala Staf Kepresidenan), Noor Sidharta (Sekjen LPSK), Manager Nasution (mantan Wakil Ketua LPSK), hingga Ida Budhiati (eks Anggota DKPP).
Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, saat ditemui wartawan di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024) Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
Atau beberapa nama dari internal KPK seperti Johanis Tanak (Wakil Ketua KPK) dan Nurul Ghufron (Wakil Ketua KPK).
ADVERTISEMENT
Ketua Pansel KPK, Yusuf Ateh, menjelaskan tahapan yang akan dilakukan selanjutnya adalah tes tertulis. Tes ini bakal dilaksanakan di Pusat Pengembangan Kompetensi ASN Kementerian Sekretariat Negara, Jalan Gaharu I Nomor 1, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Rabu (31/7) mendatang.
"Pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi administrasi, diwajibkan mengikuti seleksi tahap berikutnya, yaitu tes tertulis," kata Ateh dalam jumpa pers di Kemensetneg, Jakarta, Rabu (24/7).
Calon Dewas KPK, Eks Hakim MK hingga Hakim Kasus Jessica Wongso
Tidak hanya calon pimpinan KPK saja yang diisi nama-nama besar. Posisi dewan pengawas (dewas) KPK juga diincar oleh beberapa penegak hukum yang berpengalaman di bidangnya.
Ada mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Manahan Sitompul. Karier sebagai hakim dimulai Manahan di PN Kabanjahe pada 1986. Kemudian sebagai Hakim di PN Simalungun, Pontianak, Sragen, Cilacap. Lalu, naik sebagai hakim tinggi di PT Manado, PT Medan, kemudian pernah jadi Wakil Ketua PT Bangka Belitung, hingga akhirnya menjadi hakim konstitusi.
Hakim Mahkamah Konstitusi, Manahan Mp Sitompul. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Lalu, Harjono. Dia merupakan anggota Dewas KPK petahana. Harjono juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
ADVERTISEMENT
Harjono terpilih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai utusan Jawa Timur pada tahun 1999. Kariernya berlanjut hingga ia dilantik menjadi hakim konstitusi selama dua periode yakni pada 2003-2008 dan 2009-2014.
Di akhir periode pertamanya sebagai hakim konstitusi, Harjono sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi. Pada 12 Juni 2017 dilantik menjadi anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP).
Ketua Pansel Hakim Konstitusi, Harjono. Foto: Abyan Faisal/kumparan
Nama mentereng lainnya adalah Binsar Gultom. Ia adalah pengadil kasus sianida Jessica Wongso. Kasus tersebut menarik perhatian publik, usai ia menjatuhkan pidana 20 tahun penjara terhadap Jessica.
Binsar Gultom saat ini menjabat sebagai Hakim Tinggi PT Jakarta. Dia sebelumnya pernah menjabat sebagai Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Banten. Dia pernah juga mendaftarkan diri dalam seleksi Hakim Agung, tetapi gagal.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada nama-nama lain seperti Anggota Kompolnas Benny J Mamoto, hingga Kakanwil Kemenkumham Sulsel Liberti Sitinjak.