Nama-nama Terkenal yang saat Ini Meringkuk di Rutan Brimob

Ahok, Alfian Tanjung, Yansen Binti (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan, POOL, ANTARA)

Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, tak hanya diisi oleh napi terorisme. Sejumlah tokoh tercatat hingga saat ini menjadi penghuni di rutan tersebut.

Mako Brimob Kelapa Dua sendiri tengah mencuat akibat napi terorisme yang mengamuk pada Selasa (8/5) malam. Hingga saat ini, suasana masih mencekam dan dijaga oleh aparat kepolisian.

Pertanyannya, siapa saja tokoh yang saat ini tengah mendekam di rutan tersebut?

Dalam catatan kumparan (kumparan.com) , terdapat tiga tokoh yang hingga kini mendekam di Mako Brimob.

Basuki Tjahaja Purnama

Ahok mengenakan batik motif parang pada sidang perdana yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara (Foto: AP Pool)

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendekam di salah satu blok rutan Brimob sejak 2017. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu divonis 2 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara. Ahok dinyatakan terbukti bersalah melakukan penodaan agama atas pernyataannya soal Surat Al-Maidah 51 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

Saat ini, pengacara Ahok, Josefina Agatha Syukur, memastikan kondisi Ahok saat ini aman. "Pak Ahok aman," ucap Fina kepada kumparan , Rabu (9/5).

Alfian Tanjung

Alfian Tanjung di PN Jakpus. (Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan)

Nama Alfian Tanjung mencuat kala dia menyebut kader PDIP dan Presiden Jokowi sebagai kader PKI. Dia mengatakan hal itu saat dirinya mengisi ceramah di Masjid Mujahidin, Tanjung Perak, Surabaya. Video pernyatannya pu tersebar melalui YouTube.

Atas aksinya, Alfian dijebloskan ke Rutan Mako Brimob Kelapa Dua sejak 7 September 2017. Dia divonis 2 tahu penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Yansen Binti

Yansen Binti (Foto: ANTARA)

Yansen Binti merupakan anggota DPRD Kalimantan Tengah dari partai Gerindra. Pada 10 September 2017, Yansen dijebloskan ke Rutan Mako Brimob Kelapa Dua. Dia divonis 1 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat.

Bersama 6 rekannya yang lain, Yansen terbukti sebagai dalang pembakaran 7 bangunan sekolah dasar (SD) di Palangka Raya. Yansen nekat melakukan aksinya demi mendapat perhatian dan proyek dari Gubernur