Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pemerintah memastikan tak akan memulangkan WNI eks ISIS atau foreign terroris fighter (FTF) dari Suriah ke Tanah Air. Tidak ada tindakan hukum juga terhadap mereka.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada," kata Menkopolhukam Mahfud MD saat ditanya apakah akan ada proses hukum lebih lanjut kepada para FTF/WNI eks ISIS setelah pemerintah memastikan tidak akan memulangkan mereka.
"Wong mereka (FTF) pergi dari sini mau diapain. Kita tidak tahu mereka siapanya," sambung Mahfud saat dicegat di Kantor Kemenko Polhukam Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (12/2).
Keputusan itu diambil, kata Mahfud, juga didasarkan pada minimnya kesahihan data yang diperoleh pemerintah soal keberadaan WNI di sejumlah camp pengungsian di Suriah ataupun negara lain.
Jadi mereka dibiarkan saja?
"Lah iya. Mereka kan tidak lapor, hanya ditemukan oleh orang luar, yang menemukan kan CIA, ICRC, ini ada orang Indonesia, kita juga ndak tahu apanya, paspornya udah dibakar, terus mau diapain. Kalau kamu jadi pemerintah mau diapain kira-kira?" tanya Mahfud kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Bukankah ada tim verifikasi kita yang ke Suriah?
"Ndak bisa kan, ya dibiarin saja tidak bisa dipulangkan," jawab Mahfud.
Menurut Mahfud, tim verifikasi yang ke Suriah tidak melihat atau bertemu dengan WNI eks ISIS di sana.
"Enggak, nggak ada. Kita ke sana cuma dapat nama-nama juga tidak langsung dengan mereka. Itu dapat dari Palang Merah Internasional, CIA, cuma gitu-gitu. Mereka (WNI eks ISIS) kan menghindar dari kita," ungkap Mahfud.
"Mereka kan ndak pernah menampilkan diri. Paspornya dibakar. Itu kan hanya laporan bahwa ada itu. Lalu ada isu-isu mereka ingin pulang," jelasnya.
Sehingga menurut Mahfud wacana terkait permintaan WNI eks ISIS itu untuk pulang ke Tanah Air hanyalah dari laporan yang belum dapat diverifikasi oleh pemerintah, bukan dari permintaan langsung WNI eks ISIS kepada pemerintah langsung.
ADVERTISEMENT
"(Mereka) Minta pulang ke siapa, itu laporan kok. Laporan, ya mereka kan enggak mengakui sebagai WNI," kata Mahfud.
Soal laporan dari CIA tersebut, Mahfud juga telah menyampaikannya pada Selasa (11/2) seusai mengikuti rapat dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor.
Berdasarkan data dari CIA, kata Mahfud, terdapat 689 WNI yang berjuang di luar negeri mendukung ISIS . "Berdasar data dari CIA 689 orang, 228 ada identitas teridentifikasi, sisanya 400-an tidak teridentifikasi,"ujarnya.