Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang, menjadi saksi dalam sidang terdakwa Ratna Sarumpaet. Dari keterangannya, Nanik sempat mencurigai Ratna ingin menjatuhkan Prabowo lewat kebohongan lebam pada wajahnya.
ADVERTISEMENT
"Ya (Ratna bilang) diberitakan pagi tadi, bahwa polisi benar, ya saya berbohong. Di situ saya (berkata), loh kok Mbak Ratna kenapa bohong, apa maksudnya? Saya bilang, Mbak Ratna cukup sampaikan ke Pak Prabowo dan Pak Amien Rais," tuturnya dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (2/4).
"Saya sampai teriak Pak, 'Mba'k Ratna mau menjatuhkan Pak Prabowo?' Bu Ratna bilang tidak. Dia bilang, semua kesalahan saya," ujar Nanik.
Nanik juga sempat percaya bahwa Ratna dipukuli orang di Bandung karena melihat langsung kondisi Ratna. Saat itu, Nanik bertemu dengan Ratna di Polo, Sentul, Bogor. Dalam pertemuan itu, ada Prabowo dan Said Iqbal.
"Dari situ saya syok lihat Bu Ratna yang bengkak, ada perban. Jujur saya kasihan. Saya tanya, Bu ini kejadiannya diculik di luar mobil gimana? (Ratna mengaku) Dia sama dua kawannya dipukul duluan kemudian dihajar dua laki-laki, ya seperti itu. Dia sangat syok berat waktu itu," tutur Nanik.
Namun, keesokan harinya, Nanik kaget dengan pengakuan Ratna. Ratna menelepon dirinya dan mengakui bahwa cerita yang disampaikan merupakan kebohongan.
ADVERTISEMENT
"Ibu Ratna telepon saya, siang itu sebelum jumpa pers dan menyatakan minta maaf. Apakah Mbak termasuk orang yang gampang memaafkan? Saya bilang, ya," ucap Nanik.