'Napi Pelesir untuk Penuhi Kebutuhan Biologis'

9 Februari 2017 15:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Suasana di depan lapas Sukamiskin Bandung. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di depan lapas Sukamiskin Bandung. (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Beberapa narapidana perkara korupsi di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin terungkap pelesiran keluar masuk lapas. Mengutip laporan investigasi Majalah Tempo yang terbit edisi 6-12 Februari 2017, para napi pelesiran dengan dalih berobat sakit ke dokter.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM I Wayan Dusak menduga fenomena napi pelesiran itu disebabkan karena faktor biologis. Menurut dia, para napi keluar lapas untuk mencari pelarian untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.
"Tujuannya hanya untuk bertemu dengan penyaluran biologisnya saja lah, itu sebetulnya. Ini mereka gak akan lari," kata Dusak saat ditemui di kantornya, Kamis (9/2).
Dusak menyebut para napi justru bisa tahan meskipun ditahan secara fisik hingga 20 tahun. Namun kebutuhan biologis itu dinilai sulit dilampiaskan di dalam lapas.
Dusak lantas mengungkapkan permasalahan pemenuhan hak napi termasuk kebutuhan biologis merupakan hal yang kompleks. Menurut dia, fasilitas yang tersedia saat ini masih jauh dari memadai. Sehingga masih ada ketimpangan antara kondisi ideal dengan kondisi di lapangan.
ADVERTISEMENT
Sebagai ilustrasi, Dusak mencontohkan Lembaga Pemasyarakatan Cipinang yang saat ini dihuni sekitar 3 ribu napi. Padahal kapasitas napi di sana hanya sebanyak 800 orang saja. "Bayangkan kalau hari itu ada 500 orang yang minta gituan, untuk tidur saja sudah overload terus mau gimana?," kata dia.
Dusak mengaku pihaknya hingga saat ini terus mencari jalan keluar untuk memenuhi kebutuhan hak para napi tersebut. "Sebenernya kami ada program namanya CMK (Cuti Mengunjungi Keluarga), itu bisa diperoleh kalau sudah menjalani setengah masa pidana," ujar dia.