Narkoba di Indonesia Dihargai Lebih Mahal Ketimbang di Negara Lain

14 Februari 2018 14:28 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ekstasi. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ekstasi. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Harga berbagai macam jenis narkoba terbilang mahal di Indonesia. Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Johny Latupeirissa menyebut, sabu-sabu menjadi jenis narkoba yang paling mahal di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya kasih contoh sabu itu di Indonesia satu gramnya saja sudah Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Di China kurang lebih cuma Rp 100 ribu," ucap Johnny di Gedung BNNP DKI Jakarta, Rabu (14/2).
Sementara untuk narkoba jenis ekstasi, menurut dia, menempati urutan kedua sebagai narkoba yang termahal di Indonesia."ekstasi di Indonesia rata rata Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu per biji, makanya Indonesia ini sebagai pasar besar bisnis (narkoba) terbaik di kawasan Asia," ucapnya.
BNNP DKI bersama pengelolah tempat hiburan malam (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
BNNP DKI bersama pengelolah tempat hiburan malam (Foto: Raga Imam/kumparan)
Di Jakarta sendiri, Johny menyebut, jenis narkoba yang paling banyak diedarkan adalah sabu, ekstasi, dan ganja. "Nah, ganja ini terbanyak penggunanya di kalangan pelajar, mahasiswa, dan pekerja," ujarnya.
Johnny juga mengatakan ada 113 kawasan di Jakarta yang rawan dijadikan tempat peredaran narkoba. Tempat hiburan malam (THM) menjadi salah satu kawasan yang rawan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu THM ini jadi target kita untuk melakukan pembinaan, agar mereka sendiri mau pro-aktif agar lingkungan mereka bersih dari narkoba," pungkasnya.