Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0
Narkoba Zombie Jadi Ancaman Serius bagi Generasi Muda Indonesia
2 Juni 2023 10:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menyoroti fenomena menjamurnya narkoba 'zombie' di Philadelphia, Amerika Serikat. Politikus PKB yang akrab disapa Cak Imin ini mendorong pemerintah Indonesia bersama instansi terkait lainnya melakukan tindakan ekstra untuk mencegah masuknya narkoba itu di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ia mengingatkan, tindakan preventif harus dilakukan demi melindungi generasi penerus bangsa dari jerat penyalahgunaan narkotika.
"Penggunaan narkoba merupakan ancaman serius bagi generasi muda kita. Masa depan bangsa Indonesia berada di tangan anak-anak kita. Semua pihak bertanggung jawab untuk melindungi generasi penerus bangsa dari narkoba," kata Cak Imin dalam pernyataan tertulis, Jumat (2/6).
Cak Imin mewanti-wanti, Polri harus bekerja sama dengan kementerian terkait demi memastikan Indonesia aman dari peredaran obat penenang hewan yang digunakan untuk meningkatkan efek dari narkoba jenis lainnya itu.
“Harus ada kerja sama lintas instansi sehingga Indonesia bisa menutup rapat masuknya narkoba yang sangat membahayakan ini. DPR juga akan turut mengawal untuk memastikan pencegahan peredaran narkoba dapat berjalan optimal,” ujarnya.
"Sinergi semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan narkoba jenis ini tidak beredar di negara kita. Mulai dari tindakan preventif hingga tindak tegas pelaku peredaran narkoba," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Mengingat Indonesia negara maritim, Cak Imin pun meminta agar pengawasan ketat turut dilakukan di setiap jalur laut.
“Sebagai negara maritim, Indonesia punya banyak jalur masuk. Saya tegaskan, tutup akses jalur-jalur tikus sehingga kita tidak kecolongan. Tentunya ini memerlukan kerja bersama,” tuturnya.
"Kita perlu meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain untuk pertukaran informasi, dan sebagai upaya penindakan bersama terhadap jaringan peredaran narkotika lintas negara," tambah dia.
“Sosialisasikan di berbagai lini, jika perlu bekerja sama dengan fasilitas kesehatan. Edukasi juga perlu dilakukan sampai ke sekolah-sekolah sehingga anak-anak kita memahami bahaya dari narkoba ini,” ungkapnya.
“Penting juga program-program sosial bagi mantan pecandu narkotika, khususnya dari kalangan generasi muda. Karena memberantas narkoba tidak cukup hanya dengan penyitaan dan rehabilitasi. Negara harus bisa memastikan mantan pecandu kembali diterima oleh masyarakat dan bisa mendapat pekerjaan,” sambung Muhaimin.
ADVERTISEMENT
Legislator dari Dapil Jawa Timur VIII tersebut menambahkan, edukasi dan sosialisasi khususnya perlu diberikan kepada orang tua.
"Orang tua dan keluarga adalah garda terdepan melawan ancaman narkoba. Orang tua harus memberi pondasi yang kuat sehingga anak-anak tidak tergoda melakukan penyalahgunaan narkotika. Dan pastikan anak bertumbuh di lingkungan masyarakat yang sehat,” ujar dia.
"Orang tua yang hadir, terlibat, dan terbuka untuk mendengarkan masalah anak-anak mereka dapat memberikan rasa aman dan kepercayaan diri yang diperlukan untuk menolak godaan narkoba," ujarnya.
Narkoba Zombie
Dunia dihebohkan dengan wabah narkoba zombie di Amerika Serikat. Kondisi Kota Philadelphia di negara bagian Pennysylvania, AS, dilaporkan cukup mengkhawatirkan akibat maraknya pengguna narkoba Flakka yang berasal dari 'obat tranq' atau dikenal dengan zylazine.
ADVERTISEMENT
Zylazine dikenal juga sebagai obat penenang hewan.
Dari video yang viral di media sosial, pecandu narkoba Flakka di Philadelphia tampak berkumpul dalam kondisi yang mengenaskan di pinggir jalan. Mereka terlihat seperti zombie karena banyak yang melamun, berjalan tanpa arah dengan tatapan kosong, bahkan pingsan.
Dampak dari efek narkoba ini juga menggerogoti daging sehingga membuat pecandunya mengalami kulit membusuk seperti zombie. Banyak pengguna narkoba ini memiliki luka menganga terbuka, infeksi, beberapa jaringan nekrotik (mati), dan akhirnya mengarah pada amputasi.
Xylazine berkembang sangat pesat tidak hanya di Philadelphia saja, tetapi ke berbagai kota AS lainnya pula. Baru-baru ini, Gedung Putih menyatakan obat terlarang xylazine sebagai ‘ancaman yang berkembang’.