Nasabah Investasi Merasa Tertipu, Geruduk Rumah Bos EDC Cash di Bekasi

13 April 2021 15:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi investasi. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Puluhan warga asal Jabodetabek diduga menjadi korban penipuan investasi bodong dari aplikasi E-Dinar Coin (EDC) Cash. Bahkan, salah satu korbannya sudah mengeluarkan uang hingga Rp5 miliar.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah menyetorkan uang sejak tahun 2019 sebesar Rp 5 miliar," kata Diana, salah satu nasabah yang menjadi korban yang berasal dari Bogor, kepada wartawan, Selasa (13/4).
Diana menjelaskan, uang sebesar Rp 5 miliar itu berasal dari kumpulan warga. Dengan harapan bisa menjadi investasi. "Tapi sampai sekarang belum ada kabarnya juga," katanya.
Itu sebabnya, Diana bersama warga lain mendatangi rumah salah satu bos perusahaan EDC Cash. Rumah bos EDC Cash berada di Jalan Jatikarya, Pondok Gede, Kota Bekasi. Diana mendatangi rumah bos EDC Cash itu kemarin dan meminta agar duit yang sudah disetornya itu dikembalikan.
Diana, salah satu korban investasi EDC Cash di Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
Diana tak menjelaskan detail sistem investasi yang dimaksud. Dia hanya membeberkan sistem investasi yang ditawarkan EDC Cash berupa downline alias setipe dengan Multi Level Marketing (MLM).
ADVERTISEMENT
Jadi, Dina ini memiliki anggota di bawahnya yang menitip dibelikan koin dari EDC Cash itu. Tapi karena banyak member yang sudah beli koin melalui EDC Cash tapi tak bisa dicairkan dengan uang, maka mereka protes.
Diana berharap, modal awal yang sudah diberikan dikembalikan. Karena, nantinya seluruh uang itu akan kembali diberikan ke warga.
Sementara itu, kuasa hukum warga yang merasa tertipu dengan bisnis itu, Agus mengatakan, kasus ini sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan nomor laporan LP / 1815 / IV / YAN.2.5 / 2021 / SPKT PMJ pada tanggal 5 April 2021 dengan  terlapor atas nama Abdul Rahman Yusuf yang tak lain adalah bos dari EDC Cash.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah bertemu dengan pihak manajemen dan hasilnya mereka akan mengembalikan uang," ujar Agus.
Kanit Polsek Pondok Gede, Iptu Santri Dirga mengatakan selama sebulan terakhir ini, rumah Abdul Rahman Yusuf memang kerap didatangi orang.
"Setiap hari itu ada dua sampai tiga orang yang datang ke rumah itu," kata Dirga.
Dirga menjelaskan, warga setempat sempat resah atas kedatangan banyak orang. Apalagi, mereka ada yang berteriak-teriak dan jumlahnya tidak sedikit.
"Fungsi kami hanya menjaga stabilitas keamanan warga, jadi kami tidak tahu soal laporan yang dibuat oleh pelapor," ujar Dirga.
Menurut Dirga, karena lokasi rumah itu berada di perkampungan sehingga warga merasa risih. Padahal, warga setempat tidak tahu menahu bisnis yang dijalankan oleh penghuni rumah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saat ini petugas Bhabinkamtibmas masih terus melakukan pengawasan di sekitar rumah itu," katanya.
Hingga saat ini belum ada keterangan dari EDC Cash. Termasuk dari Abdul Rahman Yusuf.