NasDem Akan Kunjungi Sekber Gerindra-PKB, Tepis Cari Koalisi Alternatif

26 Januari 2023 11:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Sekber Gerindra-PKB. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Sekber Gerindra-PKB. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
NasDem akan bertandang ke kantor Sekretariat Bersama (Sekber) koalisi Gerindra dan PKB di Jakarta Pusat, Kamis (26/1). Waketum NasDem Ahmad Ali mengatakan kedatangan partainya ke Sekber Gerindra PKB untuk bersilaturahmi.
ADVERTISEMENT
Dia menuturkan meski berbeda koalisi, rantai persahabatan di antara partai tidak boleh terputus.
"Iya benar mau ke sana (Sekber). Gini, sebagai parpol jadi ada kamar yang harus kita bedakan. Di mana kamar persaingan, kapan kita kontestasi, kapan kita menjadi teman," kata Ali kepada wartawan, Kamis (26/1).
"Koalisi ini kan untuk kontestasi. Bagi NasDem memandang kawan itu, perbedaan koalisi atau usungan itu jangan memotong mata rantai persahabatan," lanjutnya.
Ali menjelaskan salah satu tujuan NasDem ingin mengucapkan selamat atas terbentuknya Sekber Gerindra dan PKB.
Ketika koalisi Gerindra-PKB meresmikan Sekber, bagi NasDem itu suatu hal yang patut diapresiasi. Kita datanglah sebagai sahabat memberikan ucapan selamat kepada mereka," kata dia.
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar meresmikan Sekretariat Bersama Partai Gerindra dan PKB di Kawasan Menteng, Jakarta pada Senin (23/1). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dia menegaskan kedatangan NasDem ke Sekber Gerindra PKB bukan mencari koalisi alternatif di luar Demokrat dan PKS.
ADVERTISEMENT
"Itu kan pikirannya konspirasi lagi kan. Kan saya bilang ke sana itu sebagai teman memberikan ucapan selamat atas berdirinya sekber," ucap anggota komisi III DPR ini.
Lebih lanjut, Ali menuturkan tak menutup kemungkinan Bacapres NasDem Anies Baswedan dapat diterima Gerindra dan PKB. Apalagi, politik sangat dinamis.
"Politik itu sangat dinamis dan selalu berubah-ubah berdasarkan kepentingan. Bahwa kita sedang membangun tradisi politik baru. Jadi kontestasi itu jangan kita letakkan sepanjang saat. Kontestasi itu mestinya ada jangka waktunya," tutup dia.
Infografik Peta Koalisi Jelang Pilpres 2024. Foto: kumparan