Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Partai NasDem resmi menonaktifkan salah satu kadernya, Zulfan Lindan, dari kepengurusan. Hal tersebut buntut dari pernyataan Zulfan soal Anies Baswedan—capres dari NasDem— sebagai antitesa Jokowi.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, mengamini hal itu. Ia mengatakan, penonaktifan Zulfan terkait pernyataannya yang menyebut Anies antitesa Jokowi.
"Beberapa kali pernyataan-pernyataan kemudian itu kita merapatkan itu, kemudian mencoba masing-masing pendapat tentang kalimat tesa dan antitesa, artinya kalau si A kiri, si B kanan. Padahal di sisi lain NasDem itu komit jaga pemerintahan sampai selesai dan memikirkan kelanjutan pembangunan yang sedang dilaksanakan ke depannya," kata Ali kepada wartawan, Kamis (13/10).
Ali menegaskan, hingga saat ini Partai NasDem merupakan partai pendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. Karena itu segala pernyataan dari kader NasDem yang menimbulkan penafsiran berbeda tidak dibenarkan.
“Jadi semua kader tidak diperkenankan membuat pernyataan baik secara langsung atau pernyataan yang menimbulkan penafsiran berbeda kepada publik yang seakan menyerang Jokowi dan pemerintah, itu tidak dibenarkan,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan Ali, Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya mengatakan, pernyataan Zulfan Lindan yang menyebut Anies antitesa Jokowi tidak segaris dengan platform dan prinsip partai.
“Jadi itu kontraproduktif bagi partai NasDem. Karena partai NasDem kita punya garis yang jelas terhadap pemerintahan pak Jokowi, terhadap garis politik lain tentu kita tidak ingin hal-hal yang kemudian lebih menimbulkan damage yang merusak partai,” tandas Willy kepada wartawan, Kamis (13/10).
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh secara resmi menonaktifkan kadernya, Zulfan Lindan, lewat surat resmi DPP NasDem dengan nomor surat 228-SI/DPP-NasDem/X/2022 pada Kamis (13/10).
Zulfan dicopot dari NasDem karena dianggap tidak produktif dan tidak mencerminkan semangat jati diri partai terkait pernyataannya soal Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Pencopotan ini terkait statement Zulfan bahwa Anies yang dicapreskan NasDem adalah antitesa dari Jokowi. Pernyataan itu disampaikan Zulpan dalam sebuah diskusi.
"Pertama apa, Jokowi ini kita lihat sebagai tesa, tesis, berpikir dan kerja, tesisnya, kan, begitu Jokowi. Lalu kita mencari antitesa, antitesanya apa? Dari antitesa Jokowi ini yang cocok itu, Anies," kata Zulfan pada diskusi di channel Total Politik.