NasDem Galau: Kalau Bukan AHY/Aher Cawapres, Apa PKS-Demokrat Tetap Usung Anies?

22 Januari 2023 10:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waketum NasDem Ahmad Ali memberikan keterangan pers terkait pertemuan delapan Partai Politik di Hotel Darmawangsa, Jakarta pada Minggu (8/1/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Waketum NasDem Ahmad Ali memberikan keterangan pers terkait pertemuan delapan Partai Politik di Hotel Darmawangsa, Jakarta pada Minggu (8/1/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua Partai NasDem Ahmad Ali bicara soal perkembangan rencana 'koalisi perubahan' yang digagas dengan PKS dan Partai Demokrat. Ia mengatakan, partainya kini tinggal menunggu keputusan PKS dan Demokrat soal deklarasi 'koalisi perubahan'.
ADVERTISEMENT
Ali menambahkan, selama belum ada kepastian resmi dari PKS dan Demokrat, NasDem enggan bicara lebih jauh soal kandidat pendamping bakal capres partainya, Anies Baswedan.
"Sekarang kita menunggu. Karena secara eksplisit belum ada pernyataan terbuka. Kalau ada pernyataan elite partai, selalu Anies dengan si A, si B. Demokrat Anies-AHY, PKS Anies-Aher," kata Ali dalam pernyataannya dikutip kumparan, Minggu (22/1).
"Pertanyaan kita, kalau umpannya tidak dengan AHY, Aher, apakah masih mau mendukung Anies? Kita ini kan mau berkoalisi, kita tidak sedang meramaikan demokrasi, bukan sekadar ikut-ikutan, kita ingin maju, kan?" imbuh dia.
Ali mengungkap tim kecil ketiga partai sudah intensif melakukan pertemuan sejak Oktober lalu hingga saat ini. Ia menilai banyak hal sudah dibicarakan dan tugas tim kecil sudah rampung.
ADVERTISEMENT
Ali pun tak masalah selama rencana berjalan koalisi, PKS mengusulkan eks Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Demokrat mengusulkan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun NasDem berharap, PKS dan Demokrat bisa memberikan kepastian terkait deklarasi koalisi tanpa syarat. Jangan digantung.
"Kita kan belum tahu nih partai apa aja yang mendukung Anies, sampai hari ini baru NasDem, jadi tidak elok kalau di luar pembicaraan cawapres, tapi kita juga belum pernah mendengar pernyataan dukungan terbuka dari partai-partai tersebut," ujarnya.
"Yang ingin kita diskusikan ini mendukung Anies ini dengan syarat, atau mendukung Anies karena meletakkan harapan kepada Anies untuk melahirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia? Ini harusnya didiskusikan ketimbang bicara tentang cawapres," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, NasDem ingin Demokrat dan PKS dapat menyepakati koalisi sesuai visi misi pembangunan Indonesia ke depan. Adapun memberi kelonggaran soal cawapres kepada Anies.
"Yang banyak kita dengarkan statement tentang Anies dengan si Fulan, dengan si ini, ini, yang kita sulit untuk mendiskusikan. Kalau ditanya kenapa belum terbentuk koalisi? Karena pernyataan itu [kepastian deklarasi] belum pernah secara resmi disampaikan," jelasnya.
"Apakah dukungan terhadap Mas Anies diikuti dengan syarat harus pasangan dengan si ini? Nah tentunya ini yang jadi masalah. NasDem tentunya meletakkan harapan kepada Mas Anies, meneruskan kerja-kerja Pak Jokowi berkesinambungan dan memberikan kelonggaran ke dia [Anies] untuk mencari cawapres," pungkas dia.